Selasa, 01 Juli 2025

Joget, Nyanyi, Tawa dan Bantengan Indocakti.

Suasana kampus yang biasanya tenang, siang itu berubah menjadi penuh warna. Civitas STIE Indocakti baru saja menggelar Pentas Musik Temu Kangen Ngopi Bareng Bersama relasi tgl. 29 Juni 2025, Jam . 09.00, antara Mahasiswa dan Alumni, dan yang terjadi sungguh di luar dugaan,  semua larut dalam suasana penuh tawa, nostalgia, dan kegembiraan.



Kampus kembali bergemuruh, bukan karena tugas atau ujian, namun karena tawa, tepuk tangan, dan alunan musik dari Pentas Musik serta tarian bantengan dari Paguyuban Sapto Putra Pandawa Malang  Acara ini benar-benar jadi pelepas rindu dan pencair suasana.










Dari awal hingga akhir, semuanya terasa istimewa. Mahasiswa, alumni, dosen serta pegawai, duduk berdampingan, berbincang santai, mengenang masa lalu, dan tentu saja, ikut berjoget dan bernyanyi bersama. Ada yang tampil spontan sebagai artis dadakan, ada yang dengan semangat ikut bernyanyi, bahkan ada yang tidak bisa berhenti berjoget














Panggung sederhana berubah menjadi tempat yang penuh cerita. Musik mengalun dari lagu nostalgia hingga hits kekinian. Dan momen tak terduga pun hadir: hiburan bantengan alias mberot. Meski hanya sebentar, bantengan ini sukses membuat semua tertawa, bernostalgia, dan merasa seperti anak-anak lagi.




Tujuan Acara.

Sederhana tapi bermakna:, semua untuk mempererat tali silaturahmi. Lewat musik, tawa, dan jogetan kecil yang tak terduga, batas usia dan generasi seolah hilang begitu saja. Yang tersisa hanyalah semangat kebersamaan.






Pentas ini tidak hanya menjadi ajang hiburan semata, tapi punya tujuan yang mulia:

  1. Menghubungkan kembali tali silaturahmi
  2. Menjadi sarana berbagi cerita, inspirasi, serta pengalaman hidup setelah lulus kuliah.
  3. Membangun rasa bangga terhadap kampus dan menjadikan alumni sebagai bagian penting dari perjalanan kampus ke depan.
  4. Melalui musik dan kebersamaan, acara ini menjadi pengingat bahwa kampus bukan hanya tempat belajar, tapi juga rumah yang menyimpan kenangan dan ikatan emosional.






Manfaat yang Terasa Nyata:

  1. Menghidupkan kembali kebersamaan lintas angkatan.
  2. Memberikan ruang healing dan refreshing dari rutinitas kampus.
  3. Membangun semangat kekeluargaan dan kebanggaan akan almamater.






Kami percaya, kegiatan seperti ini bukan hanya soal hiburan. Ia adalah momen. Momen untuk saling mengenal, menghargai, dan merayakan perjalanan kita sebagai bagian dari keluarga besar kampus tercinta.







Pesan dan Kesan dari Alumni dimana Joget  Menyembuhkan Rindu.


Tak sedikit alumni merasa bahwa acara ini membasuh kerinduan lama. Bertemu kawan seperjuangan, mengenang masa kuliah, hingga bisa bergoyang bersama di tengah tawa dan musik, menjadi momen yang tak ternilai.







Beberapa alumni menyampaikan pesan yang begitu hangat:


"Rasanya seperti pulang ke rumah. Bisa nyanyi bareng, joget bareng, dan melihat adik-adik mahasiswa sekarang bikin hati hangat. Terima kasih untuk momen yang luar biasa ini!" ( Bu Rini, alumni angkatan 2010 ).




"Sudah lama gak joget sebebas ini! Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut. Kita butuh lebih banyak kebahagiaan seperti ini." ( Bu Dewi, alumni 2011)

"Bukan sekadar temu kangen, ini adalah pengobat rindu. Terima kasih sudah mengundang kami!" (bu Indy , alumni 2015)









Suara-suara penuh kehangatan ini menjadi bukti bahwa musik memang jembatan antar generasi. Dari mahasiswa aktif hingga alumni yang telah bertahun-tahun lulus, semua bersatu dalam satu irama yaitu irama kebahagiaan.









Bantengan: Tarian Tradisional Penuh Semangat dan Filosofi

Salah satu momen paling ditunggu dalam acara Temu Kangen ini adalah kemunculan Bantengan alias "mberot". hiburan rakyat yang bukan hanya lucu, tapi juga sarat makna budaya.








Bantengan adalah salah satu bentuk kesenian tradisional dari wilayah Jawa Timur, khususnya daerah Malang, Batu, hingga Mojokerto dan sekitarnya. Kesenian ini menampilkan sosok “banteng” (kerbau liar atau banteng jawa) yang dimainkan oleh dua orang penari: satu bagian kepala dan satu bagian ekor. Gerakannya lincah, energik, kadang jenaka, dan sering disertai dengan iringan gamelan atau musik tradisional yang membakar semangat penonton.





Yang membuat unik, tarian ini tak hanya sekadar pertunjukan namun menyimpan filosofi dalam, dimana Melambangkan kekuatan, keberanian, dan ketangguhan. Terkadang juga menggambarkan konflik antara manusia dan alam, atau simbolisasi perjuangan rakyat kecil.



Indocakti mberot


Di beberapa daerah, Bantengan juga dikaitkan dengan unsur magis dan spiritual, karena dalam pentas tradisionalnya kadang disertai “trance” (kesurupan) atau kekuatan supranatural. Tapi dalam versi hiburan kampus seperti yang kami tampilkan, Bantengan tampil lebih ringan — lucu, menghibur, dan penuh semangat kebersamaan.







Tak heran jika saat Bantengan muncul, semua langsung semangat, tertawa, bahkan ikut menari. Tarian ini menjadi simbol bahwa budaya tradisional bisa menyatu dan menyegarkan acara modern.







Terima kasih kepada semua pihak yang hadir dan berkontribusi. Sampai jumpa di temu kangen berikutnya — mungkin dengan lebih banyak nyanyi, lebih banyak joget, dan tentu... lebih banyak cerita.







Galeri Foto dan Video Ngopi Bareng STIE Indocakti 











































SALAM KOMPAK DAN SUKSES  UNTUK SEMUA

TUNGGU PADA EPISODE BERIKUTNYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar