Rabu, 01 September 2021

Prinsip Dasar Dan Ruang Lingkup Teori Pengambilan Keputusan

 Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan hasil pemecahan masalah dengan memilih satu keputusan dari beberapa  alternatif pilihan
Pemilihan keputusan memiliki 3 kategori yaitu: (1) ada pilihan atas dasar logika, (2) Satu pilihan yang dianggap terbaik, (3), Tujuan yang ingin dicapai. (Hasan, 2002) 
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan antara lain : Kedudukan, Masalah, Situasi, Kondisi dan Tujuan.


Tujuan Pengambilan Keputusan

Tujuan dari pengambilan keputusan sangat beraneka ragam, namun secara umum tujuan dari pengambilan keputusan adalah : (1) Tujuan bersifat tunggal, artinya keputusan yang diambil hanya menyangkut satu masalah. (2), Tujuan bersifat Ganda, artinya pengambilan keputusan menyangkut beberapa masalah.

Manfaat Pengambilan Keputusan

  1. Mengarahkan kedepan agar lebih baik
  2. Masalah terpecahkan  sesuai dengan perencanaan

Proses Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan merupakan tahapan yang terdiri dari delapan langkah, meliputi : Identifikasi masalah, Mengidentifikasi kriteria keputusan, memberi bobot pada kriteria, Mengembangkan alternatif, Menganalisis alternatif, Memilih satu alternatif, Melaksanakan alternatif, dan Mengevaluasi efektifitas keputusan.  ( Stephen Robbins & Marry , 2010).

Tahapan Dalam Proses Pengambilan Keputusan

Secara umum, proses pengambilan keputusan ada beberapa langkah yang harus dipertimbangakan, antara lain yaitu:
  1. Merumuskan masalah
  2. Mengumpulkan informasi yang relevan
  3. Memilih alternatif yang dianggap bisa dikembangkan
  4. Mengevaluasi  alternatif yang berdampak buruk maupun yang berdampak positif
  5. Pemilihan alternatif yang terbaik
  6. Implementasikan pilihan
  7. Mengevaluasi pilihan yang menjadi keputusan.

Proses Keputusan Konsumen Dalam Pembelian produk

Secara umum, konsumen dalam memutuskan untuk membeli produk, ada beberapa hal yang dipertimbangan antara lain:
  1. Memahami akan kebutuhan
  2. Pencarian informasi tentang produk yang diinginkan
  3. Mengevaluasi produk- produk yang akan menjadi pilihan
  4. Menentukan produk mana yang akan dibeli
  5. Mengevaluasi mengenai model dan manfaat produk
  6. Keputusan pembelian produk

Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Konsumen

  1. Pengalaman di waktu yang lalu
  2. Kedudukan saat ini dimasyarakat
  3. Permasalahan yang dialami saat ini
  4. Pendapatan yang diterima.

Kemampuan Dalam Pengambilan Keputusan

  1. Kemampuan dalam memilih alternatif
  2. Kemampuan menghadapi tantangan
  3. Kemampuan menerima resiko

Dasar Pengambilan Keputusan

  1. Intuisi
  2. Pengalaman
  3. Fakta
  4. Wewenang
  5. Rasional

Influence Diagram

Influence diagram merupakan alat bantu secara grafis yang digunakan dalam membantu model perancangan, pengembangan dan pemahaman dalam pengambilan keputusan.
Secara umum influence diagram memiliki tiga simbol utama , antara lain yaitu: simbol kotak sebagai simbul pengambilan keputusan, simbol lingkaran sebagai simbol mediasi, dan simbol oval , menunjukkan variabel hasil.

Influence Diagram atau diagram pengaruh sering disebut dengan istilah: Diagram Kausal, diagram sebab akibat dan Model Dinamik.

Diagram Sebab Akibat

Diagram sebab akibat sering disebut sebagai diagram tulang ikan ( Fishbone Diagram) karena diagramnya mirip berbentuk tulang ikan. Diagram sebab akibat merupakan alat yang digunakan untuk mengidentifikasi hubungan sebab akibat penyebab utama masalah yang terjadi.

Fungsi Diagram Sebab Akibat
  1. Mengidentifikasi penyebab dari permasalahan yang terjadi
  2. Pengembangan ide pemecahan masalah
  3. Penentuan fakta masalah yang terjadi
  4. Mengidentifikasi tindakan yang dilakukan agar sesuai dengan hasil yang diinginkan.
  5. Mendiskusikan masalah secara benar 
  6. Menghasilkan pemikiran baru.

Keunggulan Dan Kelemahan Diagram Sebab Akibat ( Fishbone)

Keunggulan diagram sebab akibat adalah mampu menjabarkan setiap masalah yang terjadi, dan pihak yang terlibat dapat memberikan saran. Sedangkan kelemahannya adalah membatasi kemampuan yang dimiliki setiap tim.

Cara Membuat Diagram Fishbone

  1. Mulai dengan pernyataan masalah yang mendesak yang harus segera diselesaikan.
  2. Tulis pernyataan masalah pada kepala ikan, sebagai akibat
  3. Tuliskan faktor penyebab utama ( sebab-akibat), faktor penyebab ini bisa dikembangkan dengan cara mengelompokkan faktor-faktor dari manusia, mesin, peralatan, lingkungan kerja, metode dan lain-lain.
  4. Tuliskan penyebab sekunder yang mempengaruhi penyebab utama.
  5. Tuliskan penyebab tersier yang mempengaruhi penyebab sekunder 
  6. Tentukan item-item yang paling penting dari setiap faktor dengan memberikan pertanyaan seperti: Apa penyebabnya, Mengapa bisa terjadi,  sampai ditemukan penyebab yang spesifik.

Diagram Sebab Akibat ( Fishbone Diagram)


Pohon Keputusan

Pohon keputusan merupakan salah satu model dalam pengambilan keputusan yang paling umum dan mudah untuk dimengerti, dimana digambarkan dengan struktur pohon.

Manfaat dari pohon keputusan adalah mudah dalam memilah-milah dalam proses pengambilan keputusan yang sangat kompleks menjadi lebih sederhana sehingga pengambilan keputusan bisa menginterpretasikan solusi dari masalah yang ada.
 
Keunggulan pengambilan keputusan dengan metode pohon keputusan adalah Pengambilan keputusan yang kompleks bisa lebih sederhana, tidak banyak menggunakan perhitungan, dan fleksibel.

Kelemahan menggunakan metode pohon keputusan adalah membutuhkan waktu yang lama jika terlalu banyak kriteria yang dipertimbangkan, banyaknya kesalahan yang terjadi, dan tergantung desain pohon yang ada.

Konsep Dasar Pohon Keputusan

Konsep Dasar Pohon Keputusan


Diagram Alur Dasar Pohon Keputusan 

  1. Bujur sangkar, sebagai awal pohon untuk menunjukkan pertanyaan atau ide
  2. Garis, mewakili cabang pohon, sebagai tindakan yang diambil
  3. Lingkaran, menunjukkan hal yang belum pasti dan membutuhkan cabang tambahan untuk diklarifikasi.
  4. Segitiga, menunjukkan jawaban yang jelas dan bisa dikatakan sebagai daun

Cara Membuat Pohon Keputusan

  1. Mulai dengan pertanyaan dan ide. Gambar persegi panjang dan tulis didalamnya  ide/pertanyaan.
  2. Tambahkan cabang untuk menentukan tindakan
  3. Tambahkan simpul keputusan ke cabang, dengan membentuk lingkaran sebagai hasil dari cabang yang belum jelas.

Analysis Resiko.

Resiko merupakan ketidakpastian yang terjadi diwaktu yang akan datang dan bisa merugikan maupun menguntungkan. Oleh karena itu diperlukan dalam mengelola resiko, hal ini kenal dengan nama manajemen resiko.

Manajemen resiko merupakan tata cara dalam mengelola, mengidentifikasi, menangani sebab akibat dari ketidakpastian yang ada dalam pengambilan keputusan. 

Manfaat Manjemen Resiko

  1. Tujuan yang diharapkan bisa tercapai
  2. Meminimalkan kerugian yang terjadi
  3. Memberikan keamanan
  4. Memberikan keuntungan

Tujuan Manajemen Resiko

Semua dapat memahami, mengukur dan memonitoring berbagai macam resiko yang akan terjadi serta dapat mengambil kebijakan untuk mengendalikan resiko yang ada, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Prinsip Manajemen Resiko

  1. Merumuskan tujuan
  2. Adanya kesatuan arah
  3. Pendelegasian weenang dan tanggung jawab yang jelas
  4. Adanya koordinasi yang jelas
  5. Pengawasan 

Bentuk Resiko

  1. Resiko dari usaha
  2. Resiko lokasi /geografis
  3. Resiko Politik
  4. Resiko Persaingan

Langkah-Langkah Dalam Manajemen Resiko

  1. Identifikasi Resiko dengan cara, Penyebaran kuesioner, Metode laporan keuangan yang jelas, interkasi dengan pihak luar, melihat kerugian sebelumnya dan analisis lingkungan
  2. Mengukur resiko dengan cara: Analisis sensitivitas, Metode resiko instrumen pasar (metode volatilitas), dan dampak positif dan negatif dari resiko yang ada.
  3. Pengendalian resiko seminimal mungkin


Sensitivity Analysis.

Analysis sensitivitas merupakan teknik dalam mengukur dampak faktor investasi yang telah ditetapkan karena adanya kondisi dan situasi selama umur investasi sehingga hasilnya berpengaruh terhadap kebijakan/keputusan yang telah diambil.
Dalam usaha atau bisnis akan sensitif terhadap harga, ketepatan produksi dan pengiriman, serta persaingan.
Analisis sensitivitas merupakan analisis untuk mengetahui perubahan parameter produksi terhadap perubahan kinerja sistem produksi dalam menghasilkan keuntungan.(Kasmir, 2010).

Tujuan Analisis Sensitivitas

  1. Analisis kelayakan usaha didasarkan pada proyeksi yang mengandung ketidak pastian tentang apa yang terjadi dikemudian hari.
  2. Analisis pasca investasi untuk melihat apa yang terjadi dengan kondisi ekonomi dan analisis perubahan dalam perhitungan biaya.

Contoh Perhitungan Sensitivitas.

  1. Perhitungan IRR (Internal rate of Return), NPV (Net Present Value).
  2. Perhitungan BEP ( Break Even Point)

Game Theory

Game theory merupakan teknik pengetahuan berkaitan dengan pengambilan keputusan yang melibatkan dua pihak karena terjadi konflik atau persaingan, dimana masing-masing pihak melakukan tindakan yang rasional untuk memenangkan persaingan.

Tujuan dari game theory ini adalah untuk menganalisis proses pengambilan keputusan dari persaingan yang berbeda beda yang melibatkan dua pihak atau lebih. Dengan demikian maka akan terlihat metodologi dan strategi apa yang diterapkan untuk memenangkan persaingan.

Unsur-Unsur Dalam Game Theory

  1. Jumlah pemain
  2. Ganjaran/pay-off
  3. Strategi permainan
  4. Peraturan

Bentuk Game Theory

  1. Bentuk matrik
  2. Bentuk Pohon

Model Proses Analysis Berjenjang/Analytical Hierarchy Process (AHP)

AHP merupakan teknik pembuatan keputusan untuk masalah yang sangat komplek dengan cara memeringkat alternatif keputusan yang ada, dengan memilih yang terbaik yang ditentukan dengan nilai numerik.
Pendapat Nugeraha, (2017) AHP merupakan konsep pembuatan keputusan berbasin multicriteria

Pendapat Syukron (2014). ada tiga prinsip pokok dalam melakukan analisis dengan metode  AHP yaitu:
  1. Prinsip penyusunan hirarki
  2. Prinsip menentukan prioritas
  3. Prinsip konsistensi logis


Daftar Pustaka
Hasan, Iqbal, 2002, Teori Pengambilan Keputusan, Ghalia Indonesia, Jakarta
Kasmir, 2010. Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Kedua, Kencana, Jakarta
Robbins, P. Stephen, Marry Coulter , 2010, Manajemen, Erlangga , Jakarta
Syukron A, 2014. Pengantar Manajemen Industri, Graha Ilmu, Jakarta
Utama, Didit Nugeraha, 2017. Sistem Penunjang Keputusan. Garudhawaca, Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar