Selasa, 10 September 2024

Prinsip Dasar Value Chain/Rantai Nilai Serta Analisis

Pengertian Value Chain

Value chain atau rantai nilai adalah rangkaian aktivitas perusahaan menciptakan nilai produk yang ditawarkan. Mulai dari pengadaan bahan baku, produksi, hingga tahap akhir seperti distribusi dan layanan purna jual, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.


Manajemen strategi STIE Indocakti




Tujuan Value Chain

  1. Mengidentifikasi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah pada produk atau jasa.
  2. Membedakan produk perusahaan dengan pesaing
  3. Mengoptimalkan aktivitas rantai nilai agar biaya produksi dapat ditekan dan margin keuntungan dapat ditingkatkan.



Manfaat Value Chain

  1. Perusahaan melihat secara keseluruhan proses bisnis yang dilakukan.
  2. Identifikasi peluang perbaikan
  3. Menyediakan informasi yang relevan untuk mendukung pengambilan keputusan

Konsep Value Chain


A. Primary Activities:
Aktivitas yang secara langsung terlibat dalam penciptaan, pemasaran, dan pengiriman produk atau jasa.

Contoh:
  1. Inbound logistics: Penerimaan, penyimpanan, dan pengelolaan bahan baku.
  2. Operations: Proses transformasi bahan baku menjadi produk jadi.
  3. Outbound logistics: Distribusi produk jadi ke pelanggan.
  4. Marketing and sales: Promosi dan penjualan produk.
  5. Service: Layanan purna jual.

B. Support Activities:
Aktivitas yang mendukung primary activities.

Contoh:
  1. Firm infrastructure: Struktur organisasi, keuangan, dan sistem informasi.
  2. Human resource management: Rekrutmen, pelatihan, dan pengembangan karyawan.
  3. Technology development: Penelitian dan pengembangan produk baru.
  4. Procurement: Pengadaan bahan baku dan sumber daya lainnya.

Cara Sederhana Menganalisis Aktivitas Nilai dalam Perusahaan

  1. Buatlah daftar semua aktivitas perusahaan dari awal hingga akhir proses produksi.
  2. Kelompokkan semua aktivitas ke dalam primary activities dan support activities.
  3. Hitung biaya terkait dengan setiap aktivitas.
  4. Evaluasi nilai tambah yang diberikan setiap aktivitas terhadap produk
  5. Identifikasi aktivitas yang kurang efisien
  6. Buat rencana meningkatkan efisiensi yang telah diidentifikasi.

Contoh Sederhana Kasus Pada, usaha kue


A. Primary Activities:
  1. Inbound logistics: Pembelian tepung, telur, gula, dan bahan baku lainnya.
  2. Operations: Proses pembuatan adonan, memanggang kue, dan pengemasan.
  3. Outbound logistics: Penjualan kue ke toko atau pelanggan langsung.
  4. Marketing and sales: Promosi melalui media sosial dan penjualan langsung.
  5. Service: Penerimaan pesanan khusus dan penanganan keluhan pelanggan.

B. Support Activities:
  1. Firm infrastructure: Struktur organisasi, keuangan, dan izin usaha.
  2. Human resource management: Perekrutan pembuat kue dan staf lainnya.
  3. Technology development: Penggunaan resep baru dan pengembangan rasa.
  4. Procurement: Pembelian bahan baku dengan harga terbaik.

Analisis Yang Mungkin Terjadi

  1. Area perbaikan: Mungkin biaya produksi terlalu tinggi karena kurangnya efisiensi dalam penggunaan bahan baku.
  2. Rencana perbaikan: Melakukan pelatihan kepada pembuat kue untuk meminimalkan sisa bahan baku, mencari supplier bahan baku dengan harga lebih murah, atau menggunakan bahan baku alternatif yang lebih terjangkau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar