Jumat, 04 Oktober 2024

Peranan Kajian Pustaka dalam penelitian dan contoh

Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan proses mengumpulkan, membaca, menganalisis, dan menyusun informasi dari berbagai sumber yang relevan dengan topik penelitian, seperti buku, jurnal ilmiah, artikel, laporan penelitian, atau sumber-sumber online lainnya. 



Contoh Bab II, Kajian Pustaka , Penelitian Kuantitatif


Peranan Kajian Pustaka dalam Penelitian

  1. Memberikan landasan teori yang kuat untuk penelitian, peneliti dapat membangun kerangka berpikir yang sistematis dan relevan dengan masalah yang diteliti.
  2. Membantu mengidentifikasi masalah penelitian yang belum terpecahkan, peneliti dapat menemukan topik yang menarik dan original.
  3. Merumuskan masalah penelitian yang jelas, spesifik, dan dapat diuji secara empiris.
  4. Memberikan gambaran tentang penelitian sebelumnya yang relevan. 
  5. Memberikan inspirasi metode penelitian yang tepat
  6. Membantu menginterpretasikan hasil penelitian dengan membandingkannya dengan hasil penelitian sebelumnya. 

Manfaat Kajian Pustaka

  1. Memperoleh pengetahuan mendalam tentang topik penelitian.
  2. Meningkatkan kualitas penelitian.
  3. Menghasilkan penelitian yang original 
  4. Kredibilitas dan dapat dipercaya.
  5. Peneliti mampu menyajikan informasi dari berbagai sumber secara sistematis dan koheren.







Dibawah ini adalah contoh singkat Kajian Pustaka, dalam penelitian kuantitatif  anda bisa menyesuaikan dengan kondisi dilapangan sesuai penelitian



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


A. Kedipslinan
1. Teori kedisiplinan
Menurut Hasibuan (2016) kedisiplinan adalah fungsi operatif MSDM yang terpenting karena semakin baik disiplin pegawai semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Dalam arti yang lebih sempit dan lebih banyak dipakai, disiplin berarti tindakan yang diambil dengan penyeliaan untuk mengoreksi perilaku dan sikap yang salah pada sementara karyawan . Abdul Salam (2014).

2. Indikator disiplin Kerja
Menurut Sutrisno (2016) organisasi atau perusahaan yang baik harus berupaya menciptakan peraturan atau tata tertib yang akan menjadi rambu-rambu yang harus dipenuhi oleh seluruh karyawan dalam organisasi, peraturan-peraturan yang harus ditaati tersebut antara lain:

  1. Taat terhadap aturan waktu
  2. Taat terhadap peraturan dasar
  3. Taat terhadap aturan pedoman dan hubungan kerja
  4. Taat terhadap peraturan lainnya

B. Reward / Penghargaan

1. Teori Reward
Reward merupakan sebagai bentuk apresiasi usaha untuk mendapatkan tenaga kerja yang profesional sesuai dengan tuntutan jabatan diperlukan suatu pembinaan yang berkeseimbangan. (Handoko, 2013). Reward adalah sesuatu yang kita berikan kepada seseorang karena dia melakukan sesuatu. Sebagai apresiasi dan sebagai ungkapan terima kasih dan perhatian kita.” (Wijarnako, 2014 )

2 Tujuan Reward
Menurut Tresia Karli Kawulur (2018) tujuan utama dari program Reward ini adalah:
  1. Memperkuat motivasi untuk memacu diri agar mencapai prestasi.
  2. Memberikan tanda bagi seseorang yang memiliki kemampuan lebih.
  3. Bersifat Univers

3. Tipe Reward
Komponen utama sistem reward terdiri atas elemen-elemen (Mahmudi 2013 ), sebagai berikut:
  1. Gaji dan Bonus
  2. Kesejahteraan
  3. Pengembangan Karier
  4. Penghargaan psikologis dan social.
Penghargaan psikologis dan sosial lebih sulit untuk diukur nilai finansialnya, namun nilai penghargaan ini penting bagi pegawai. Beberapa penghargaan psikologis dan sosial tersebut misalnya
  1. Promosi jabatan
  2. Pemberian kepercayaan
  3. Peningkatan tanggung jawab
  4. Penempatan lokasi kerja yang lebih baik
  5. Pengakuan
  6. Pujian.

4. Indikator Reward
Menurut Sedarmayanti (2017) indikator penghargaan/ reward dibagi ke dalam beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut:
  1. Hasil dan tujuan yang diharapkan dari penghargaan, yaitu Tingkat kesesuaian penghargaan dengan harapan kebutuhan pegawai,
  2. Kriteria ukuran individu yang diberikan penghargaan, yaitu: Tingkat kesesuaian penghargaan dengan kinerja,
5. Tujuan Penghargaan / Reward
Menurut Sedarmayanti (2017) tujuan diberikannya reward oleh perusahaan kepada karyawannya adalah sebagai berikut::
  1. Menarik SDM
  2. Memotivasi SDM
  3. Mengembangkan SDM
  4. Memuaskan SDM
C. Punishment
1. Teori Punishment 
Ahmadi Abu dan Widodo Supriyono (2013) Punishment adalah prosedur yang dilakukan untuk memperbaiki tingkah laku yang tak diinginkan dalam waktu singkat dan dilakukan dengan bijaksana. Yusvidha Ernata (2017), pemberian sanksi atau Punishment kapada pegawai, sanksi tersebut dapat diberikan berupa teguran, surat peringatan, skrorsing dan bahkan pemberhentian atau pemutusan hubungan kerja.

2. Indikator Punishment
Menurut Winda Sri Astuti dkk (2018), terdapat beberapa indikator Punishment, yaitu sebagai berikut :
1. Punishment Preventif
2. Punishment Represif


3. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Punishment
Faktor-faktor yang mempengaruhi Winda Sri Astuti dkk (2018), menjelaskan beberapa tingkat pelanggaran karyawan dan sanksi yang diterima atas tingkat pelanggarannya yaitu:
  1. Datang terlambat tanpa pemberitahuan.
  2. Mengganggu kinerja kantor dalam bentuk apapun.
  3. Tidak masuk kerja selama 3 (tiga) hari atau lebih tanpa izin, baik secara tertulis maupun lisan.
  4. Tidak dapat menjalankan pekerjaannya dengan baik.
3. Bentuk - bentuk Punishment
Rohimat Nurhasan dkk (2016). jenis-jenis Punishment dapat diuraikan seperti berikut :
  1. Teguran lisan kepada karyawan yang bersangkutan.
  2. Penundaan kenaikan gaji yang sebelumnya telah direncanakan. sebagaimana karyawan lainya.
  3. Penurunan pangkat atau demosi.

D . Pelayanan Konsumen
1. Pengertian Pelayanan
Kualitas Pelayanan dapat diartikan sebagai berfokus pada memenuhi kebutuhan dan persyaratan, serta pada ketepatan waktu untuk memenuhi harapan pelanggan.  Kotler dan Keller (2016). Menurut Kasmir (2017) Kualitas Pelayanan di definisikan sebagai tindakan atau perbuatan seorang atau organisasi bertujuan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan ataupun karyawan. 

2. Indikator Kualitas Pelayanan
Menurut Fitzsimmons dalam Zaenal Mukarom dan Muhibudin (2015) mengemukakan lima indikator Kualitas Pelayanan yaitu :

  1. Reliability yang ditandai dengan pemberian Kualitas Pelayanan yang tepat dan benar.
  2. Tangibles yang ditandai dengan penyediaan yang memadai sumber daya lainnya.
  3. Responsiveness ditandai dengan keinginan melayani konsumen dengan cepat.
  4. Assurance yang ditandai tingkat perhatian terhadap etika dan moral dalam memberikan Kualitas Pelayanan.

3. Prinsip – Prinsip Kualitas Pelayanan
Ada enam pokok prinsip pokok dalam kualitas Kualitas Pelayanan menurut Tjiptono dan Chandra (2016), yaitu :
  1. Strategi kualitas perusahaan harus merupakan inisiatif dan komitmen manajemen puncak.
  2. Semua personil perusahan dari manajer puncak sampai karyawan operasional harus memperoleh pendidikan mengenai kualitas.
4.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan
Faktor penyebab buruknya kualitas Kualitas Pelayanan menurut Fandy Tjiptono (2015), faktor penyebab buruknya kualitas Kualitas Pelayanan adalah sebagai berikut :
  1. Tidak terampil dalam melayani pelanggan
  2. Upah rendah, Motivasi kerja karyawan rendah.
  3. Pesan komunikasi penyedia layanan tidak dipahami pelanggan. 

E. Penelitian Terdahulu.

Penelitian pertama, di teliti oleh Widoretno, dengan judul “Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Ritel Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan Berbelanja di Giant Hypermarket Kota Pekanbaru”. Metode pengambilan sampel. 250 pelanggan Giant Hypermarket Pekanbaru. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis jalur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa merchandise, harga, tempat, promosi, atmospher, layanan ritel memiliki pengaruh positif.

Penelitian kedua oleh Ilhamsyah dan Agus Mulyani (2018), dengan judul penelitian Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Harga Terhadap Kepuasan serta Dampaknya Terhadap Loyalitas, Konsumen Indomaret Bagus Kuning Plaju”. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk melihat pengaruh antara kualitas pelayanan jasa dan harga dengan kepuasan konsumen dan loyalitas, konsumen sebagai variabel terikat, teknik pengumpulan, data yaitu dengan menyebar angket kuesioner dan wawancara, secara langsung kepada konsumen. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas, pelayanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan dan loyalitas.


G. Kerangka Konsep penelitian

Menurut Sugiyono (2015),  kerangka konsep akan menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian yaitu antara variabel independen dengan variabel dependen. Kerangka konsep ini gunanya untuk menghubungkan atau menjelaskan secara panjang lebar tentang suatu topik yang akan dibahas. 

Berikut gambar kerangka pemikiran dalam penelitian ini:



konseptual Penelitian kuantitatif


H. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian
Pengertian variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari sehingga diperoleh informasi tentang hasil tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Yang menjadi yang menjadi variabel penelitian ini adalah:

1) Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini yaitu:

    1. Variabel bebas (X1) yaitu kedisiplinan
    2. Variabel bebas (X2) yaitu Reward and punishment

2) Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan konsumen


I. Divinisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara nyata dalam lingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti. Yang menjadi definisi operasional masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah:



Table 2.1

Definisi  Operasional 



Variable

Definisi variable

Indikator

Sub indikator

Skala pengukuran

Kedisiplinan

(X1)

Menurut Singodimedjo dalam Sutrisno (2016)

fungsi operatif MSDM yang terpenting karena semakin baik disiplin pegawai semakin tinggi  prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa  disiplin yang baik, sulit bagi organisasi maupun instansi mencapai hasil yang optimal.  Disiplin merupakan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan instansi yang dibuat  manajemen yang mengingat anggota instansi agar dapat dijalankan semua pegawai baik dengan kesadaran sendiri maupun dengan paksaan.

1. Taat terhadap aturan waktu

 

1.  Taat jam masuk kerja

2.  Taat jam pulang kerja

3. Taat Jam istirahat kerja

 

  

 

 

 

 

 

 

 

 

Likert

2. Taat terhadap peraturan dasar

1. .Berpakaian sesuai dengan ketentuan

2. Bertingkah laku sesuai Norma pekerjaan

3. Taat terhadap aturan pedoman dan hubungan kerja.

1. Bekerja sesuai tata cara pekerjaan           ( SOP )

2 .Berhubunga baik dengan unit lain

4. Taat terhadap peraturan Lainnya

1. Aktif melakukan intruksi pimpinan

2. Inisiatif kontrol lokasi area counter

3. menerapkan standart pelayanan konsumen

Reward & Punishment (X2)

 

 

Menurut Sedarmayanti (2017)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Menurut Winda Sri Astuti dkk (2018),

Reward merupakan sebagai bentuk apresiasi usaha untuk mendapatkan tenaga kerja yang profesional sesuai dengan tuntutan jabatan diperlukan suatu pembinaan yang berkeseimbangan, yaitu suatu kegiatan perencanaan, pengorganisasian penggunaan, dan pemeliharaan tenaga kerja agar mampu melaksanakan tugas dengan efektif dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi

 

 

 

1.    Hasil dan tujuan yang diharapkan dari penghargaan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.  Tingkat kesesuaian penghargaan dengan harapan kebutuhan pegawai,

2.  Tingkat dorongan penghargaan terhadap semangat/gairah kerja pegawai

3.  Tingkat dorongan sistem penghargaan terhadap keinginan pegawai untuk tetap bekerja di lingkungan organisasi yang bersangkutan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Likert

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2. Kriteria ukuran individu yang diberikan penghargaan

1. Tingkat kesesuaian penghargaan dengan kinerja

2. Tingkat kesesuaian penghargaan dengan tanggungjawab

3. Tingkat kesesuaian penghargaan dengan pangkat dan jabatan.

3. Tingkat keadilan penghargaan

1. Sejauh mana penghargaan telah memenuhi rasa keadilan kepada pegawai

Punishment

Ancaman hukuman yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja karyawan pelanggar, memelihara peraturan yang berlaku dan memberikan pelajaran kepada pelanggar

1.  Punishment Preventif

1. Pelanggaran  Tata tertib

2. Pelanggaran perintah

3. Pelanggran disiplin kerja

 

 

 

 

 

 

Likert

2. Punishment    Represif

1.pemberitahuan kesalahan oleh atasan

2. Teguran tahap awal pelanggran

3. Peringatan dengan tertulis dan materai

4. sanksi administrative

Kualitas Pelayanan (Y)

 

Menurut Fitzsimmons dalam Zaenal Mukarom dan Muhibudin (2015)

Kualitas Kualitas Pelayanan dapat diartikan sebagai berfokus pada memenuhi  kebutuhan dan persyaratan, serta pada ketepatan waktu untuk memenuhi harapan pelanggan. Kualitas  Pelayanan berlaku untuk semua jenis layanan yang disediakan oleh perusahaan saat klien berada di perusahaan.

1. Reliability

1. Kecermatan petugas dalam melayani pelanggan

2. Kemampuan petugas dalam menggunakan alat bantu dalam proses Kualitas Pelayanan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Likert

2. Tangibles

 

1.Penampilan petugas dalam melayani pelanggan

2. Kedisiplinan petugas dalam melakukan pelyanan

3.Responsivenes

 

 

 

 

 

 

1. Merespon setiap kebutuhan pelanggan

2. Semua keluhan pelanggan direspon petugas

4. Assurance

1. Petugas membeikan jaminan tepat waktu dalam Kualitas Pelayanan

2. Petugas memberika jaminan biaya dalam Kualitas Pelayanan

5. Emphatyx`

1. Kualitas Pelayanan yang baik

2.Mendahulukan kepentingan pelanggan




J. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono 2015). Pengujian hipotesis dengan teknik statistik adalah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat, yaitu keputusan untuk menolak dan tidak menolak suatu hipotesis yang sedang di uji variabelnya. Berdasarkan teori dan kerangka konsep, maka hipotesis penelitian ini sebagai berikut
  1. H1= Disiplin kerja Berpengaruh terhadap Kualitas Pelayanan karyawan Centerpoint Departement store Malang
  2. H2 = Reward & Punishmnet Berpengaruh terhadap Kualitas Pelayanan karyawan Centerpoint Departement store Malang
  3. H3= Disiplin kerja, Reward Reward & Punishmnet Berpengaruh terhadap Kualitas Pelayanan karyawan Centerpoint Departement store Malang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar