Sabtu, 25 November 2023

Tinjauan Evaluasi Kewirausahaan

Evaluasi usaha adalah kegiatan yang dilakukan pelaku usaha untuk mengukur kesuksesan usaha, baik secara internal maupun eksternal dan  memiliki peran penting dalam berbagai aspek, baik bagi pelaku usaha  maupun bagi konsumen.




Evaluasi usaha bagi pelaku usaha:

  1. Apakah usahanya telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 
  2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan usaha. 
  3. Menilai potensi dan risiko usaha. 
  4. Mengembangkan strategi dan rencana usaha yang lebih baik. 

Evaluasi usaha bagi konsumen.
  1. Meningkatkan kepercayaan konsumen. 
  2. Meningkatkan kepuasan konsumen. 
  3. Meningkatkan kualitas produk dan layanan. 






Beberapa tips melakukan evaluasi usaha
  1. Tetapkan tujuan dan sasaran evaluasi. 
  2. Kumpulkan data dan informasi yang relevan. 
  3. Analisis data dan informasi secara objektif dan cermat.
  4. Tentukan rekomendasi dan tindakan perbaikan secara realistis dan dapat diimplementasikan.
Berikut adalah contoh laporan tahap awal semester, BAB. 4, hasil kewirausahaan mahasiswa STIE Indocakti Malang - Jatim, dalam rangka kurikulum Kampus Merdeka


BAB 4

HASIL USAHA

Berkaca dari Bab 2 mengenai Perencanaan Bisnis, lalu Bab 3 mengenai Realisasi Usaha, di Bab 4 ini akan mencantumkan mengenai hasil dari perencanaan beberapa aspek pada Bab 2 (Perencanaan Bisnis). Ada 5 Aspek yang akan di bahas, diantaranya:

  1. Aspek Hukum dan Legalitas
  2. Aspek Sosial dan Budaya
  3. Aspek Pasar dan Pemasaran
  4. Aspek Manajemen
  5. Aspek Keuangan

 Hasil Usaha ditinjau dari Aspek Hukum dan Legalitas. 

Lonewolf Shoescare, terkhusus pemilik dari usaha ini telah mempersiapkan NIB (Nomor Induk Berusaha) sebagai bagian dari legalitas sebuah usaha yang terdaftar sebagai binatu. Dengan memiliki NIB, otomatis usaha ini akan terdaftar dalam sebuah sistem online yang terafiliasi dengan Kementerian Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (Kementerian Investasi – BKPM RI) melalui sebuah program yang bernama OSS yang legalitasnya telah diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Keabsahan usaha ini yang tertulis dalam sebuah dokumen resmi ini akan menjadi acuan apabila konsumen memiliki pertanyaan mengenai hal apa yang bisa membuat mereka menaruh kepercayaan pada usaha yang kami miliki sebelum menggunakan jasa yang kami tawarkan pada Lonewolf Shoescare. Melalui izin usaha yang absah ini membuat kami dari pihak pelaku usaha mampu memberikan kesan awal yang baik bagi calon konsumen yang hendak memakai jasa pencucian sepatu kami.


Hasil Usaha ditinjau dari Aspek Sosial dan Budaya. 


Edukasi adalah satu hasil usaha yang meliputi aspek sosial dan budaya. Edukasi yang kami lakukan disela-sela konsumen berinteraksi dengan kami. Hal yang umum kami bahas adalah mengenai pentingnya merawat sepatu, dan mengapa sepatu juga memerlukan “maintenance”, sama halnya seperti bangunan, kendaraan dan hal lainnya. Perawatan sepatu yang baik akan membuat masa pakai sepatu akan optimal atau bahkan lebih optimal seperti yang diharapkan.

Sepatu memiliki bagian-bagiannya sendiri, dan sebagai orang yang biasa memakai sepatu dalam kegiatan sehari-hari maka konsumen kami rasa perlu untuk tahu juga apa nama bagian-bagian pada sepatu. Minimal mengetahui 3 bagian sepatu yakni insole, midsole, dan outsole yang menjadi bagian penumpu pada sepatu (bagian yang diinjak).

      
  1. Insole. Insole adalah bagian sol sepatu yang bersentuhan langsung dengan kaki yang berada di bagian dalam sepatu. Insole memiliki sifat yang empuk menyesuaikan dengan pijakan kaki penggunanya. Hal rentan yang perlu diperhatikan mengenai bagian ini adalah tentang kelembapan yang ada di dalam sepatu. Jamur, dan Bakteri bisa tumbuh di dalam sepatu akibat dari tidak bersihnya daerah di dalamnya.
  2. Midsole. Midsole adalah bagian sol sepatu yang terlihat secara horisontal dan terlihat langsung oleh mata saat sepatu dipakai. Tentunya dengan menjadi bagian yang nampak secara visual saat digunakan, warna midsole akan menjadi titik dimana perawatan akan dilakukan. Beberapa hal rentan yang ada di bagian ini yang perlu diperhatikan adalah warna yang berpeluang kusam karena bersentuhan langsung dengan udara, atau terkena percikan air dan noda yang menyebabkan warna menjadi kusam dan tidak sedap dipandang.
  3. Outsole. Outsole adalah bagian sepatu bagian bawah yang bersentuhan langsung dengan lantai atau jalan. Outsole adalah bagian dengan material dasar paling kuat, apabila dibandingkan dengan bagian lain dikarenakan outsole memerlukan sustainability yang lebih supaya saat menapak, sepatu terasa kokoh. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam merawat outsole adalah benda yang terinjak apa saja, dan memberikan cairan lapisan supaya lapisan outsole tidak terlalu terkikis secara cepat.
Lalu bagaimana langkah yang benar dalam mencuci sepatu. Dalam edukasi kami selalu mengajarkan demikian:

  1. Pastikan mengetahui keadaan sepatu sebelum dicuci. Apabila ada lumpur, pastikan kering terlebih dahulu supaya lebih mudah dibersihkan.
  2. Setelah memastikan kondisi sepatu, mulai persiapkan peralatan-peralatan untuk pencucian sepatu: Cleaner (Sabun/Shampoo atau sejenis),  2 Wadah Baskom (1 berisi air, 1 tidak), 2 Lap Microfiber, dan  Brush

 Aspek Pasar dan Pemasaran

Dalam aspek ini yang menjadi sasaran kami adalah sebuah kelompok atau grup. Grup dalam pandangan kami adalah potensi usaha yang sangat efektif untuk dimasuki lalu dilaksanakan penerapan mengenai bagaimana sebuah promosi berjalan. 

Di Grup ini bisnis kita akan mendapatkan jumlah konsumen yang pasti dengan prospek jangka panjang yang relevan untuk dicoba. Namun, yang perlu diketahui adalah mengenai mempromosikan usaha kita sendiri agar nantinya bisa masuk ke segmen mereka. Tanpa pengetahuan dan relasi yang jelas tentunya sebagai pegiat UMKM, kita akan kesulitan untuk memasuki pasar yang menjadi target kita masing-masing.
 
Berikut adalah profil singkat dari salah satu kelompok yang berhasil kami amankan kerjasamanya:

  1. Nama Grup : Kosayu Basketball Academy
  2. Berdiri : Mei 2022
  3. Pengurus : Rev. Pater Yoseph Ola Diaz CDD.
  4. Bapak Hendrikus (Penanggung Jawab Kegiatan)
  5. Tempat : Gedung Serbaguna Kolese Santo Yusup Lantai 3
  6. Lapangan Basket Asrama Kolese Santo Yusup Malang
  7. Profil Singkat : Sebuah klub basket bagi pemula sampai anak sekolah menengah yang memiliki kurikulum Basket Kolese Santo Yusup Malang yang namanya sudah dikenal luas sebagai poros basket Kota Malang.

Latar Belakang mengapa bisa terjadi kesepakatan ini adalah karena penulis merupakan staf yang bekerja di Yayasan Kolese Santo Yusup. Awal cerita, mulai kesulitan mencari potensi pasar yang menurut penulis terlalu tidak terstruktur tanpa jaminan prospek panjang. Hingga akhirnya menemukan cara bagaimana mendapatkan prospek pasar jangka panjang dengan kuantitas yang cukup menggiurkan. Berawal dari negosiasi antar karyawan Yayasan Kosayu mengenai bagaimana usaha ini bisa masuk dan memberikan pelayanan maksimal terhadap unit yang masih menjadi bagian Yayasan, maka terjadilah kesepakatan yang dimulai atas dasar kepercayaan.

JADWAL PICK UP SERVICE LONEWOLF SHOESCARE

A. Aspek Manajemen

Dari berbagai riset mengenai bagaimana cara memaksimalkan usaha maka dibentuklah susunan jabatan sebagai berikut:

  1. Purcashing dan Pencatatan. Dengan tugas utama adalah melakukan pembelian bahan dan melakukan pencatatan seluruh operasional usaha dengan fungsi pengawasan sebagai tambahan.
  2. Pick-Up Courier. Dengan tugas utama melakukan pick-up terhadap sepatu yang akan dilakukan treatment dengan sasaran konsumen kelompok sesuai waktu yang telah disepakati.
  3. Washer and Therapist. Dengan tugas utama melakukan pencucian dan perawatan sepatu sesuai dengan request customer. Memastikan setiap hal yang dilakukan berjalan maksimal karena dalam segi ini akan sangat bersinggungan langsung dengan customer.

Penjelasan

  1. Pick-Up Courier ini akan berfungsi sebagai perantara yang baik sekaligus narahubung antara konsumen dengan UMKM Lonewolf Shoescare yang kami miliki. Dengan jemput bola yang baik diharapkan membuat konsumen menjadi lebih fleksibel mengatur waktu dalam melakukan laundry (tidak perlu membawa laundry ke pick-up courie tempat laundry).
  2. 10 menit sebelum waktu yang telah ditentukan pick-up courier akan datang di tempat konsumen kelompok, untuk membawa sepatu yang sudah ter-treatment dengan baik sekaligus membawakan kantong khusus untuk membawa sepatu yang memerlukan pembersihan dan perawatan sesuai dengan permintaan konsumen.
  3. Setelah dirasa sudah semua konsumen tercakup, kurir akan meneruskan sepatu tersebut beserta dengan permintaan lain ke tempat laundry.
  4. Di tempat laundry, sepatu-sepatu akan diproses sesuai permintaan dan pihak toko akan memberikan rekomendasi mengenai treatment yang dirasa perlu untuk meningkatkan masa pakai sepatu. Setelah dikonfirmasi, baru diproses.
  5. Waktu sesuai yang kami janjikan adalah hal yang harus ditepati, oleh karena itu ketepatan kembalinya sepatu dengan treatment optimal, oleh karena itu diharapkan sepatu selesai dan kembali tepat waktu sebelum program yang dilaksanakan konsumen kelompok dimulai.


Aspek Keuangan


OPERASIONAL BULANAN LONEWOLF SHOESCARE MALANG


 

 

 

 

 

 

No

Kebutuhan

 Biaya

 

 

1

Noish Painting Kit

100,000

 

 

2

Air

 46,000

 

 

3

BBM (Pick-Up Courier)

 50,000

 

 

4

Nota

 25,000

 

 

5

Cleaner Merk Noish

 75,000

 

 

 

 

296,000

 

 

 

 





Tabel di atas adalah operasional bulanan dalam menangani konsumen kelompok, dengan item yang tidak terlalu banyak, tentunya banyak orang bisa melakukan hal ini. Yang membedakan adalah bagaimana sebagai pebisnis UMKM kita mampu untuk memanfaatkan peluang dan jadi berbeda dengan yang lain. Menggunakan tools terbaik, bahan terbaik, dan tentunya pelayanan terbaik. Hal ini akan membuat penataan usaha terkhusus di dalam aspek keuangan akan memiliki peluang yang besar untuk terus bertumbuh dalam jangka panjang.

Dibuatkan skema dengan pencucian 1 sepatu biasa anggap saja senilai 20 ribu rupiah, maka hanya butuh mencuci sepatu 15 saja untuk menutup operasional bulanan. Operasional bulanan ini juga menyesuaikan dengan pemakaian bahan dan lalu lintas order yang masuk ke kami. Untuk sisanya kami masukkan ke Kas Usaha agar kelak, Kas tersebutlah yang mampu membayar seluruh beban operasional apabila usaha ini bertumbuh, dan sejak bulan ke-5 sebagai pebisnis kami merasa dengan konsumen yang ada, order yang ada, dan nominal kas yang ada, usaha yang kami dirikan mampu menghidupi dirinya sendiri.

Untuk laporan bab sebelumnya bisa dilihat pada link berikut:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar