BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A. Sistem Mutu
1.Pengertian Sistem Mutu
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Mutu adalah derajat pencapaian spesifikasi rancangan yang telah ditetapkan. Jadi sistem mutu merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. Menurut Gaspersz (2008:268) sistem mutu yaitu merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek – praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan persyaratan tertentu yang ditentukan oleh pelanggan dan organisasi.
2. Jenis Sistem Mutu
Menurut Gaspersz (2008:273) membagi Sistem Manajemen Mutu menjadi dua macam, yaitu Sistem Manajemen Mutu Informal dan Sistem Manajemen Mutu Formal.
a. Sistem Manajemen Mutu Informal
Pada Sistem Manajemen Mutu Informal, setiap manajemen perusahaan bebas untuk menyusun atau membangun model Sistem Manajemen Mutu organisasi,tanpa perlu terikat kepada kriteria-kriteria formal yang telah ditetapkan oleh institusi formal.
Dengan demikian berdasarkan pemahaman dan keyakinan pihak manajemen akan prinsip-prinsip manajemen mutu yang akan diterapkan dalam organisasi, kemudian disusun model sistem manajemen yang berlaku pada organisasi itu. Berbeda dengan Sistem Manajemen Mutu Informal, Sistem Manajemen Mutu Formal terikat kepada kriteria-kriteria formal yang telah ditetapkan oleh institusi penyusun model sistem manajemen mutu itu sendiri. Dengan demikian apabila manajemen suatu organisasi ingin mengadopsi model Sistem Manajemen Mutu Formal dan ingin memperoleh pengakuan bahwa organisasi itu telah berhasil menyusun model Sistem Manajemen Mutu Formal, maka manajemen organisasi harus bisa membuktikan kepada institusi formal yang menilai kelayakan penerapan model Sistem Manajemen Mutu Formal itu, untuk mendapatkan penghargaan.
b. Sistem Manajemen Mutu Formal
Biasanya terdiri dari sebuah kerangka kerja yang memiliki nilai-nilai inti serta prinsip-prinsip keunggulan. Prinsip-prinsip ini merupakan landasan untuk membangun kerangka kerja, yang terdiri dari sejumlah penilaian kriteria dan item
3. Kegunaan Sistem Mutu
Hasil penelitian yang dilakukan Gaspersz, Vincent. (2003:67) Adapun kegunaan sistem mutu memiliki fungsi yang sangat penting di dalam suatu organisasi, yaitu :
- Memperlancar tugas pegawai/tim/unit kerja
- Sebagai dasar hukum ketika terjadi penyimpangan
- Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatan dan mudah untuk melacaknya
- Mengarahkan pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja
- Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin
- Sebagai instrumen dalam melakukan pengawasan
- Sebagai instrumen dalam mengembangkan dan ekspansi perusahaan
- Sebagai sarana memberikan dan pelatihan dan pengembangan karyawan.
- Standard Operational Procedure ( SOP )
4. Definisi Standard Operating Procedure ( SOP ).
Pengertian prosedur merupakan urutan kritikel, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, disusun untuk menjamin penanganan secara seragam terhadap perusahaan yang terjadi berulang-ulang ( Mulyadi 2001:5]
5. Manfaat Standard Operating Procedure ( SOP ).
Pengendali yang mengkontrol setiap kegiatan yang dilakukan oleh setiap anggota organisasi.
B. Manajemen Keuangan
a) Pengertian Manajemen Keuangan.
Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien. (Agus Sartono.2001:6) Manajemen Keuangan adalah Sebagai semua aktivitas perusahaan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien. (Sutrisno ,2003:3)
b) Fungsi Manajemen Keuangan. (Sutrisno ,2003:3)
Manajemen keuangan juga memiliki tujuan yang juga merupakan tujuan perusahaan antara lain.
- Memaksimalkan nilai perusahaan dan pemiliknya
- Meningkatkan kemakmuran bagi pemilik perusahaan. Peningkatan ini akan terjadi bilamana harga saham perusahaan meningkat.
Agar tujuan perusahaan tercapai maka manager perusahaan harus selalu menjalankan fungsi perusahaan yaitu:
a. Keputusan investasi.
Manager harus mengalokasikan dana dalam bentuk investasi yang akan mendatangkan keuntungan dimasa yang akan dating.
b. Keputusan Pendanaan
Manager dituntut untuk menganalisis mengenai kombinasi dari sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhan investasi perusahaannya.
c. Keputusan Deviden
Devident merupakan keuntungan perusahaanyang dibayarkan kepada pemegang saham,oleh karena itu deviden adalah sesuatu yang diharapkan oleh pemegang saham. Dan bilamana leveragenya kurang menguntungkan akan digunakan untuk memperbaiki struktur modal.
c) Laporan keuangan
Laporan keuangan hanya sebagai alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, untuk selanjutnya juga digunakan sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan, kemudian dengan hasil penilaian tersebut pihak – pihak yang berkepentingan membuat suatu keputusan. Laporan Finansiil (Financial Statement), memberikan ikhtisar mengenai keadaan finansiil suatu perusahaan, dimana Neraca (Balance Sheets) mencerminkan nilai aktiva, utang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan Rugi dan Laba (Income Statement) mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama periode tertentu, biasanya meliputi periode satu tahun ( Bambang Riyanto ( 2001 : 327 ) Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak – pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. (S. Munawir ( 2004 : 2 )
d) Kinerja Keuangan
Bilamana perusahaan senantiasa memperhatikan keuangan perusahaan maka kinerja perusahaan akan bisa diketahui dan dianalisis. Kinerja pertama dibagi menjadi tiga tahapan, (a) growth yang merupakan tahapan menghasilkan produk-produk dengan aspek cukup cerah dengan tolok ukur tingkat pertumbuhan pendapatan atau penjualan. (b) sustain yang merupakan tahapan mempertahankan pangsa pasar dengan tolok ukur pendapatan operasional, laba kotor, tingkat pengembalian investasi, tingkat pengembalian modal dan nilai tambah ekonomi. (c) harvest yang merupakan tahapan dalam hal produk yang dihasilkan mencapai titik jenuh dengan tolok ukur besarnya arus kas yang masuk dan tingkat penurunan kebutuhan modal kerja. Kinerja yang kedua adalah pelanggan dengan tolok ukur pangsa pasar, seberapa besar proporsi segmen pasar yang dikuasai, tingkat perolehan pelanggan baru, kemampuan mempertahankan pelanggan lama, kepuasan pelanggan, tingkat profitabilitas pelanggan dan citra perusahaan di mata pelanggan. Kinerja yang ketiga adalah proses internal yang terdiri dari inovasi, operasi dan layanan purna jual. Kinerja keempat adalah pembelajaran dan pertumbuhan yang terdiri atas kemampuan pegawai, kemampuan sistem informasi dan motivasi. (Soetjipto, 1997: 21-25).
C. Manajemen Sumber Daya Manusia
1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya Manusia alangkah baiknya apabila diketahui terlebih dahulu pengertian Manajemen dan Sumber Daya Manusia itu sendiri. Dalam pendapat beberapa ahli, Manajemen diartikan sebagai ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Sumber daya adalah segala sesuatu yang merupakan asset perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat dikategorikan atas empat tipa sumber daya, seperti Finansial, Fisik, Manuisa dan Kemampuan Teknologi. Hal ini penting untuk diketahui, karena akan bias membedakan dengan pengertian yang sama dengan pengertian manajemen sumber daya manusia, yaitu administrasi kepegawaian atau juga manajemen kepegawaian. Berikut ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia menurut para ahli:
1) Menurut Hasibuan. (2003:18)
Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubung an dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujud nya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
2) Menurut Armstrong. (2005:41)
Manajemen sumber daya manusia adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembngan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari definisi di atas, menurut Mutiara S. Panggabaean bahwa, kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja. Dari sisi pekerjaan terdiri dari analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja meliputi kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja. Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukan demikian pentingnya manajemen sumber daya manusia di dalam mencapai tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
2. Model Manajemen Sumber Daya Manusia
Di dalam memahami berbagai permasalahan pada manajemen sumber daya manusia dan sekaligus dapat menentukan cara pemecahannya perlu diketahui lebih dahulu model-model yang digunakan oleh perusahaan kecil tidak bias menerapkan model yang biasa digunakan oleh perusahaan besar. Demikian pula sebaliknya. Dalam perkembangan model-model ini berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi serta tuntutannya. Menurut Mutiara S. Panggabaean bahwa, kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja. Dari sisi pekerjaan terdiri dari analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja meliputi kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja. Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukan demikian pentingnya manajemen sumber daya manusia didalam mencapai tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Unsur manajemen (Tool of management), biasa dikenal Market / marketing, pasar. Untuk menyusun berbagai aktifitas manajemen sumber daya manusia ada 6 (enam) model manajemen sumber daya manusia yaitu:
1. Model Klerikal
Dalam model ini fungsi departemen sumber daya manusia yang terutama adalah memperoleh dan memelihara laporan, data, catatan-catatan dan melaksanakan tugas-tugas rutin. Fungsi departemen sumber daya manusia menangani kertas kerja yang dibutuhkan, memenuhi berbagai peraturan dan melaksanakan tugas-tugas kepegawaian rutin.
2. Model Hukum
Dalam model ini, operasi sumber daya manusia memperoleh kekutannya dari keahlian di bidang hukum. Aspek hukum memiliki sejarah panjang yang berawal dari hubungan perburuhan, di masa negosiasi kontrak, pengawasan dan kepatuhan merupakan fungsi pokok disebabkan adanya hubungan yang sering bertentangan antara manajer dengan karyawan.
3. Model Finansial
Aspek pinansial manajemen sumber daya manusia belakangna ini semakin berkembang karena para manajer semakin sadar akan pengaruh yang besar dari sumber daya manusia. ini meliputi biaya kompensasi tidak langsung seperti biaya asuransi kesehatan dll. Kebutuhan akan keahlian dalam mengelola bidang yang semakin komplek ini merupakan penyebab utama mengapa para manajer sumber daya manusia semakin meningkat.
4. Model Manajerial
Model manajerial ini memiliki dua versi yaitu versi pertama manajer sumber daya manusia memahami kerangka acuan kerja manajer lini yang berorientasi pada produktivitas. Versi kedua manajer ini melaksanakan beberpa fungsi sumber daya manusia. Departemen sumber daya manusia melatih manajer lini jdalam keahlian yang diperlukan untuk menangani fungsi-fungsi kunci sumber daya manusia seperti pengangkatan, evaluasi kinerja dan pengembangan. Karena karyawan pada umumnya lebih senang berinteraksi dengan manajer mereka sendiri disbanding dengan pegawai staf, maka beberapa departemen sumber daya manusia dapat menunjukan manajer lini untuk berperan sebagai pelatih dan fasilitator.
5. Model Humanistik
Ide sentral dalam model ini adalah bahwa, departemen sumber daya manusia dibentuk untuk mengembangkan dan membantu perkembangan nilai dan potensi sumber daya manusia di dalam organisasi. Spesialis sumber daya manusia harus memahami individu karyawan dan membantunya memaksimalkan pengembangan diri dan peningkatan karir. Model ini menggabarkan tumbuhnya perhatian organisasi terhadap pelatihan dan pengembangan karyawan mereka.
6. Model Ilmu Perilaku
Model ini menganggap bahwa, ilmu perilaku seperti psikologi dan perilaku organisasi merupakan dasar aktivitas sumber daya manusia. Prinsipnya adalah bahwa sebuah pendekatan sains terhadap perilaku manusia dapat diterapkan pada hampir semua permasalahan sumber daya manusia bidang sumber daya manusia yang didasarkan pada prinsip sains meliputi teknik umpan balik, evaluasi, desain program dan tujuan pelatihan serta manajemen karir. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah “pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengolahan individu anggota organisasi atau kelompok karyawan”. (Simamora 2004 : 4) Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan kebijakan dan praktik menentukan aspek manusia atau sumber daya manusia dalam posisi manajemen, termasuk merekrut, menyaring, melatih, memberi penghargaan, dan penilaian (Gary Dessler. 2003 : 5)
2, Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia.
Fungsi dari manajemen sumber daya manusia meliputi : (Husein Umar. 2005 : 45)
a. Fungsi Manajerial dari Manajemen Sumber Daya Manusia
Fungsi Manajerial adalah fungsi yang mempunyai wewenang kepemimpinan terhadap sumber daya manusia lain. Dalam hal ini direktur, Manager, atau supervisor adalah orang-orang yang mempunyai posisi manajerial yang menjalankan fungsi-fungsi dari manajemen yang merupakan suatu proses kegiatan yang didalamnya terdiri atas proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap karyawan pada suatu perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien
b) Fungsi Operasional dari Manajemen Sumber Daya Manusia
Fungsi Operasional adalah fungsi yang tidak memiliki wewenang perintah melainkan hanya menerima tugas dan menjalankan dibawah pengawasan fungsi manajerial.
c) Peranan dan kedudukan Manajemen Sumber Daya manusia
Hingga saat ini belum ada perusahaan yang mampu melaksanakan tugas-tugasnya tanpa memerlukan sumber daya manusia.Terdapat kecenderungan bahwa semakin besar suatu perusahaan, semakin besar pula kebutuhan sumber daya manusianya Menurut Rivai (2009:13) Manajemen SDM merupakan bagian dari manajemen umum yang memfokuskan diri pada SDM. Adapun fungsi-fungsi manajemen SDM, seperti halnya fungsi manajemen umum, yaitu:
1 Fungsi Manajerial
a. Perencanaan (planning)
b. Pengorganisasian (organizing)
c. Pengarahan (directing)
d. Pengendalian (controlling)
2 Fungsi operasional
a. Pengadaan tenaga kerja (SDM)
b. Pengembangan
c. Kompensasi
d. Pengintegrasian
e. Pemeliharaan
f. Pemutusan kerja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar