Rabu, 24 September 2025

Contoh Bab III, skripsi / Penelitian R and D

Peranan dan Pentingnya Bab III: Metode Penelitian dan Pengembangan

Dalam sebuah skripsi, Bab III Metode Penelitian adalah bagian yang sangat penting. Bab ini menjelaskan bagaimana penelitian dilaksanakan, mulai dari pendekatan, langkah, hingga teknik yang digunakan untuk memperoleh data. Tanpa Bab III, sebuah penelitian tidak memiliki arah yang jelas, karena pembaca tidak tahu cara penulis mengumpulkan data maupun mengembangkan produk.




Dalam penelitian Research and Development (R & D), peranan Bab III menjadi lebih krusial. Hal ini karena penelitian R & D tidak hanya mencari data, tetapi juga menghasilkan produk dan menguji kelayakannya. Oleh sebab itu, Bab III bukan hanya menjelaskan metode pengumpulan data, melainkan juga tahapan pengembangan produk yang direncanakan.

Beberapa alasan mengapa Bab III sangat penting dalam penelitian R & D, antara lain:
  1. Menunjukkan alur penelitian: Pembaca dapat memahami langkah apa saja yang dilakukan peneliti dari awal hingga akhir.
  2. Menjamin keilmiahan : Penelitian dapat dipertanggungjawabkan karena jelas prosedurnya.
  3. Membedakan R & D dari penelitian lain: Ciri khas R & D ada pada tahapan pengembangan produk, yang biasanya diuraikan dengan model tertentu (misalnya Borg & Gall, Sugiyono, atau model lain yang disederhanakan).
  4. Sebagai pedoman kerja peneliti: mahasiswa tidak bingung di lapangan, karena metode sudah tersusun dalam Bab III.


Untuk memberikan gambaran nyata, dan mudah dipahami, berikut salah satu contoh Bab III skripsi mahasiswa STIE INDOCAKTI - Malang - Jatim, yang menggunakan penelitian R & D.
Contoh ini diharapkan dapat membantu mahasiswa memahami bagaimana menulis metode penelitian secara runtut dan sistematis





BAB III
METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


A. Penelitian dan Pengembangan
Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. (Sugiyono, 2014). Adapun langkah-langkah metode penelitian dan pengembangan (R&D) dari Sugiyono (2014) yaitu sebagai berikut.

Gambar 3.1
Langkah-langkah penggunaan metode penelitian dan pengembangan (R&D)


Sumber: Metode Penelitian Bisnis, Sugiyono (2014)


Katerangan

1. Potensi dan Masalah

Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Potensi akan menjadi masalah jika kita tidak dapat mendayagunakannya.

Namun suatu masalah juga dapat dijadikan potensi, apabila kita mendayagunakannya. Jadi, secara singkatnya masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Suatu masalah dapat diatasi melalui R&D dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan suatu model, pola, atau sistem penanganan terpadu yang efektif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Potensi dan masalah dalam penelitian harus dikemukakan secara empirik.

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data juga bisa disebut pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Informasi-informasi yang dikumpulkan dapat dijadikan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Dalam pengumpulan data, metode penelitian yang digunakan berbeda tergantung permasalahan dan ketelitian tujuan yang ingin dicapai.

3. Desain Produk

Desain produk adalah kegiatan merancang/mendesain produk. Produk di sini dapat berupa barang, model, sistem kerja, metode kerja, kebijakan, buku ajar, manual, dan sejenisnya. Hasil akhir dari desain produk adalah berupa desain produk baru, yang lengkap dengan spesifikasinya. Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya. Oleh karena itu rancangan desain produk ini masih bersifat hipotetik, karena efektivitasnya belum terbukti, dan akan diketahui setelah melakukan pengujian-pengujian.

4.   Validasi desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini sistem kerja baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai kelebihan serta kekurangannya dari desain tersebut.

5. Revisi Desain

Kelemahan desain produk yang sudah divalidasi oleh pakar atau tenaga ahli, dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain atau bisa disebut juga revisi desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut.

6. Uji Coba Produk

Untuk produk yang berbentuk sistem kerja, uji coba produk bisa langsung diuji coba setelah divalidasi dan direvisi. Uji coba tahap awal dilakukan dengan simulasi penggunaan sistem kerja tersebut. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah sistem kerja yang baru tersebut lebih efektif dan efisien dibandingkan sistem kerja yang lama.

7. Revisi Produk 1

Revisi produk 1 digunakan untuk mengetahui kelemahan dari produk baru dibandingkan produk lama, sehingga dapat diperbaiki sehingga dapat diproduksi masal atau digunakan pada sistem kerja yang lebih luas.

8. Uji Coba Pemakaian

Setelah produk diuji dan sudah direvisi, maka produk yang berbentuk sistem kerja baru tersebut dapat diterapkan dalam kondisi nyata. Produk sistem kerja baru yang diuji coba tersebut juga tetap harus dinilai kekurangan dan hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut.

9. Revisi Produk 2

Revisi produk 2 dilakukan apabila dalam proses uji coba pemakaian produk sistem kerja baru dalam kondisi nyata masih memiliki kekurangan dan kelemahan. Dalam proses uji coba pemakaian, produk sistem kerja baru tersebut harus tetap dinilai kekurangan atau hambatannya guna untuk perbaikan lebih lanjut.

10. Produksi Masal

Produksi masal ini dilakukan apabila produk yang telah diujicoba dan direvisi dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal. Untuk dapat memproduksi masal, maka peneliti perlu bekerja sama dengan perusahaan.

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Berdasarkan langkah penelitian dan pengembangan Sugiyono (2014) berjumlah 10 langkah, peneliti mereduksi langkah-langkah tersebut menjadi 6 langkah. Reduksi yang dilakukan peneliti bertujuan agar lebih mudah dalam melaksanakan penelitian dan menyesuaikan dengan keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian serta disesuaikan dengan kebutuhan lapangan. Berikut adalah langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang telah direduksi oleh peneliti:



Gambar 3.2
Langkah-Langkah Penelitian dan Pengembangan (R&D) yang direduksi




 

Sumber: Diolah Peneliti, diadopsi dari Sugiyono, 2014

 

Katerangan

1. Potensi dan Masalah
Peneliti melakukan observasi di Minions.Id Donat Kentang Malang untuk pengamatan mengenai masalah yang terjadi yang sangat Potensi untuk dikembangkan menjadi sebuah keunggulan agar bisa bersaing dengan produk lain yang sejenis. Peneliti melakukan observasi dengan melihat Potensi dan masalah yang berhubungan dengan sistem mutu dalam bentuk SOP produksi.

2. Pengumpulan data
Proses yang dilakukan peneliti dalam melakukan pengumpulan data adalah melakukan pengamatan secara langsung dan juga melakukan wawancara kepada pemilik perusahaan. Dari proses pengumpulan data tersebut, peneliti mendapatkan informasi yang dapat digunakan menjadi panduan untuk membuat produk berupa Standard Operational Procedure (SOP).

3. Desain Produk
Desain produk yang dirancang oleh peneliti berupa Standard Operational Procedure (SOP) produksi dalam bentuk table dengan penilaian 4 kriteria dengan memberikan tanda centang (V) pada kolom nilai yang telah disediakan. Kolom nilai tersebut terdiri dari 5 angka yaitu dari angka 1-5. Dengan kriteria nilai (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Ragu-ragu. (4) Setuju, (5) Sangat Setuju. Hasil dari pengisian angket validasi tersebut akan di ukur oleh peneliti dengan menggunakan skala likert.

4. Validasi Desain
Proses validasi desain yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan memberikan angket validasi kepada validator ahli yaitu 1 validator akademisi dan 2 validator praktisi. Validasi dilakukan dengan cara mengisi angket yang terdiri dari 4 kriteria yaitu, mudah dimengerti, mudah diaplikasikan, mudah dikontrol, dan mudah diubah.

Kriteria penilaian SOP tersebut, di adopsi oleh peneliti dari buku Budiharjo (2016) yang menyebutkan bahwa penilaian SOP terdiri dari 5 kriteria, yaitu penyusunan kalimat dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti, mudah diaplikasikan, mudah di kontrol, mudah diaudit, dan mudah disesuaikan perkembangan.

Rancangan angket validasi diberikan kepada tiga validator, 1 validator akademisi dan 2 validator praktisi. Validator akademisi dalam penelitian adalah validator karena pengalaman di bidang keilmuan produksi Sedangkan Validator praktisi dalam penelitian ini seseorang yang dipilih karena pengalaman pada usaha yang memiliki bidang yang sama dengan Minions.id Donat Kentang Malang. peneliti mengasumsikan bahwa validator praktisi sangat memahami tentang produk yang dibuat oleh peneliti yaitu SOP produksi.

5. Revisi Desain
Desain produk yang sudah dibuat oleh peneliti, akan direvisi setelah mendapatkan hasil penilaian yang dilakukan oleh validator. Revisi desain ini, berguna untuk memperbaiki desain produk agar lebih efektif dan layak untuk digunakan pada Minions.Id Donat Kentang Malang.

 

6. Produk Akhir/Produk Jadi
Hasil dari proses analisis yang dilakukan peneliti setelah melakukan proses validasi desain, revisi desain, adalah produk akhir yang berbentuk Standard Operational Procedure (SOP) produksi, Yang mana produk akhir tersebut hanya bisa diaplikasikan pada Usaha Donat Minions Malang.


C. Validasi Desain Produk

1. Desain Validasi. 
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk dalam hal ini system kerja baru secara rasional lebih efektif dari yang lama atau tidak (Sugiyono, 2011). Desain validasi bertujuan untuk mengetahui apakah produk sistem mutu dalam bentuk SOP produksi layak digunakan atau tidak. Desain validasi adalah indikator sejauh mana produk yang dihasilkan dapat mencapai tujuan. Desain validasi yang dihasilkan dalam penelitian ini merupakan sebuah sistem mutu yang akan diuji dari aspekn .Mudah dipahami, Mudah diaplikasikan, Mudah dikontrol, dan Mudah dirubah


2. Subyek Validasi
Dalam penelitian sistem mutu produksi pada usaha Donat Minion.Id terdiri dari dua ahli, yaitu ahli akademisi dan ahli praktisi.  Ahli akademisi yang ditetapkan dengan langkah-langkahnya adalah:
  1. Mendatangi ahli akademisi.
  2. Memberikan desain hasil produk yang telah dikembangkan.
  3. Mengambil desain hasil produk yang telah divalidasi.
Melalui instrument angket, diminta kepada ahli akademisi mengisi angket SOP produksi yang telah dikembangkan dari segi materi dan isi. Sedangkan Ahli praktisi yang ditetapkan sebagai penguji desain SOP sistem mutu produksi ini berdasarkan pertimbangan : validator praktisi mengetahui lebih jelas tentang standard sistem mutu yang berlaku pada usaha donat. Hal ini diambil dengan harapan agar sistem mutu yang dibuat oleh peneliti semakin akurat, efisien dan efektif.

D. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian dan pengembangan ini peneliti menggunakan data primer dan data sekunder.

a. Data primer

Data primer merupakan data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data dari hasil observasi langsung (Sugiono, 2017). Data primer yang diperoleh dalam penelitian dan pengembangan ini berupa angket, tabel SOP, observasi, dan wawancara yang dilakukan langsung dengan pemilik usaha Donat Minions,Id.


b. Data sekunder

Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau lewat dokumen. Data sekunder berasal dari konsep atau teori-teori relevan nantinya akan membantu mempermudah dalam penelitian ini. Teori tersebut dapat diperoleh dari buku maupun jurnal (Sugiono, 2017). Data sekunder yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berupa data profil perusahaan, dan buku literatur


E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan dalam menghasilkan produk sistem mutu produksi adalah observasi, angket, atau kuisioner, dan wawancara.


1. Observasi
Menurut Sugiyono (2017), mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Instrumen observasi dalam penelitian bisnis bisa diperoleh juga dengan observasi langsung, terutama untuk objek penelitian yang sulit diprediksi. Objek dari instrumen observasi pada penelitian ini adalah kondisi dilapangan dalam proses pengolahan produk dari usaha Donat Minions.id.


2. Wawancara
Pendapat Sugiyono (2017), Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membuat pertanyaan-pertanyaan yang tidak terstruktur kepada pengelola usaha Donat kentang Minions.id, yang berhubungan dengan sistem mutu produksi.

3. Angket atau Kuisioner
Menurut Sugiyono (2017), angket atau kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien apabila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu kuisioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuisioner dapat berupa pertanyaan-pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.
Angket dalam penelitian diajukan kepada validator sebagai responden. Validator menilai kesesuaian isi dari Standard Operational Procedure (SOP) dengan kriteria yang digunakan. Aspek penilaian SOP menurut Budiharjo (2014), dokumen SOP perlu memiliki beberapa kriteria yang pada dasarnya dimasukkan agar dokumen SOP yang dihasilkan benar-benar unggul, dapat diandalkan, serta sejauh mungkin dapat bermanfaat bagi organisasi ataupun perusahaan yang mengaplikasikannya. Beberapa kriteria yang dimaksud adalah penyusunan kalimat dengan bahasa sederhana dan mudah dimengerti, Mudah diaplikasikan, Mudah dikontrol, Mudah diaudit, Mudah diubah disesuaikan perkembangan.

Berdasarkan pendapat tersebut diatas, dari kelima aspek, peneliti memodifikasi aspek yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan dilapangan yakni : Mudah dimengerti., Mudah diaplikasikan. Mudah dikontrol, dan Mudah dirubah.


F. Skala Pengukuran

Menurut Sugiyono (2017) menjelaskan skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada pada alat ukur sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Berikut ini berbagai skala sikap yang dapat digunakan untuk penelitian administrasi, pendidikan, dan sosial antara lain adalah : Skala Likert, Skala Guttman, Skala Scale, Semantic Deferential
Dalam penelitian ini, peneliti memilih menggunakan skala likert dalam penelitian dan pengembangan sistem mutu produksi pada usaha Donat Kentang Minions.id. Menurut Sugiyono, (2016), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Untuk keperluan analisis maka jawaban-jawaban tersebut dapat diberi skor sebagai berikut:

  1. Sangat setuju diberi skor 5
  2. Setuju diberi skor 4
  3. Ragu-ragu diberi skor 3
  4. Tidak setuju diberi skor 2
  5. Sangat tidak setuju diberi skor 1

F. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian dan pengembangan ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data validasi ahli terhadap Sistem Mutu produksi pada usaha Donat kentang Minions.id. Teknik yang digunakan dalam analisis ini, antara lain : Rata-rata Hitung (Mean)

Teknik yang digunakan untuk menganalisis data hasil validasi adalah perhitungan nilai rata-rata. Penentuan rumusan rata-rata (mean) yang dikutip dari Sugiyono (2010) adalah: perhitungan rumus rata-rata adalah sebagai berikut :

= 



Keterangan :

          = Nilai Mean (rata-rata
∑ X       = Nilai Data
n           = Jumlah Data

 

Rumus tersebut digunakan untuk mencari nilai rata-rata dari setiap aspek sistem mutu standard operating procedure (SOP). Dalam proses menganalisa hasil perhitungan dari rumus rata-rata diatas maka dilakukan pembulatan data. Dalam menganalisa hasil pehitungan dari rumus rata-rata diatas maka dilakukan pembulatan data, supaya dapat dikategorikan sesuai dengan 5 kategori skala likert yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini. Menurut Sumardjoko (2011) adalah :

Jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan 4 atau kurang, maka angka terkanan dari yang mendahuluinya tidak berubah. Contoh : Rp.79.376.403,96 dibulatkan hingga jutaan rupiah menjadi 79 juta.

Jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan lebih dari 5 atau 5 diikuti oleh angka bukan nol, maka angka paling akhir dari yang mendahuluinya bertambah dengan satu. Contoh : 9.948 kg dibulatkan hingga ribuan akan menjadi 10 ribu kg.

Jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan hanya angka 5 atau 5 yang diikuti oleh angka-angka nol belaka, maka angka paling akhir dari yang mendahuluinya tetap jika ia genap, bertambah satu bila ia ganjil. Contoh : bilangan 6.5 atau 6.500 menjadi 6 jika dbulatkan teliti hingga satuan. Namun jika angka 7.5 atau 7.50 menjadi 8 jika dibulatkan hingga satuan. Ini disebabkan angka yang mendahului 5 atau 50 merupakan angka ganjil, yakni 7. Jadi harus ditambah satu.

 

Tabel 3.1 Skala Penilaian

No

Rata-rata

Kriteria

1

4,2 – 5

Sangat Tinggi

2

3,2 - 4,1

Tinggi

3

2,2 - 3,1

Cukup

4

1,2 - 2,1

Rendah

5

0 - 1,1

Sangat Rendah

Sumber : Arikunto (2010)

 Link Terkait :

Contoh Bab.I Penelitian R & D, Produk SOP.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar