Akuntansi Keuangan----Persediaan barang dagangan merupakan barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual kembali pada periode mendatang, sedangkan karakteristik persediaan barang dagangan antara lain : dimiliki oleh perusahaan dan barang siap untuk dijual
Adapun jenis-jenis persediaan barang dagangan dapat diklasifikasikan seperti : Persediaan bahan mentah, Persediaan komponen-komponen rakitan, Persediaan bahan pembantu, Persediaan dalam proses, dan Persediaan barang jadi
Dalam mengelola persediaan barang dagangan harus diperhatikan dalam pencatatan agar nantinya fluktuasi barang dagangan menjadi akurat karena berhubungan dengan laba rugi, Pencatatan persediaan barang dagangan secara umum terdiri dari Sistem pencatatan periodik, dan Sistem pencatatan perpetual.
Sistem pencatatan periodik dimana pada akhir periode akuntansi harus melakukan pengecekan fisik terhadap persediaan (stock opname of inventories) dengan cara mengukur dan menghitung berapa jumlah barang yang ada di gudang. Sedangkan Sistem pencatatan perpetual selalu membuat catatan setiap terjadinya mutasi persediaan baik itu pembelian, penjualan, atau retur.
Agar jumlah persediaan barang yang disimpan memiliki data yang akurat maka sebaiknya dalam perhitungan di gudang sebaiknya dilakukan oleh karyawan yang bukan memiliki tanggung jawab atas persediaan barang di gudang hal ini agar tidak terjadi kecurangan dalam peloporan.
Pencatatan persediaan barang dagangan juga akan mempengaruhi harga pokok yang akhirnya mempengaruhi rugi laba perusahaan. Secara umum pencatatan persediaan barang dagangan ditinjau dari sudut harga pokok, dapat digunakan dengan berbagai metode seperti : FIFO (Fist in first out), LIFO (Last in First out) dan metode rata-rata.
Metode FIFO akan menghasilkan harga pokok yang lebih rendah karena menggunakan harga beli lama, sehingga laba perusahaan akan naik. Sedangkan persediaan akhir sejalan dengan naiknya keuntungan perusahaan.
Metode LIFO merupakan kebalikan dari metode FIFO, dimana metode LIFO menghasilkan harga pokok yang lebih tinggi karena menggunakan harga pembelian terbaru. sehingga laba perusahaan akan turun.
Metode rata-rata merupakan titik tengah bila ada naik turunnya harga oleh karena itu metode rata-rata akan mendapatkan titik tengah dari harga pokok, laba perusahaan dan persedaan akhir.
Perhitungan pencatatan persediaan barang dagangan selain ditinjau dari sudut harga pokok juga dapat ditinjau dari Metode nilai terendah antara biaya dengan harga pasar, Metode laba kotor dan Metode persediaan eceran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar