Rabu, 02 September 2020

Pengertian, Prinsip Dan Basis Teori Etika


Etika Bisnis Dan Profesi


Pengertian Etika

Etika secara umum dapat diartikan sebagai pedoman atau norma - norma moral yang harus dipatuhi di masyarakat mengenai benar tidaknya dalam melakukan aktivitas. Pendapat dari Muhammad Alfan ( 2011), dalam bukunya Filsafat Etika Islam, Etika dalam bahasa arab disebut akhlak, merupakan jamak dari kata khuluq yang berarti adat kebiasaan, perangai, tabiat, watak, adab, dan agama.

Menurut Kamus Besar Bhs. Indonesia (1995) Etika adalah Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.


Pendapat Qohar (2012), Etika Profesi adalah kesanggupan untuk secara seksama berupaya memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dengan kesungguhan, kecermatan dan keseksamaan mengupayakan pengerahan keahlian dan kemahiran berkeilmuan dalam rangka pelaksanaan kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para warga masyarakat yang membutuhkannya, yang bermuatan empat kaidah pokok.

Fungsi Etika

  1. Sarana untuk memperoleh orientasi kritis
  2. Beragumentasi secara rasional 
  3. Mengambil sikap yang wajar dalam suasana pluralisme

Manfaat etika menurut Qohar (2012), 

  1. Membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral. 
  2. Membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana yang boleh dirubah.
  3. Membantu seseorang mampu menentukan pendapat. 
  4. Menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai.

Etika dan Etiket

Etika berarti moral , etiket berarti sopan santun. Antara etika dengan etiket ada persamaan antara lain: etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. mengatur perilaku manusia secara normatif artinya memberi norma bagi perilaku manusia. 

Prinsip-Prinsip Etika. 

  1. Prinsip keindahan 
  2. Prinsip keadilan 
  3. Prinsip kebebasan 
  4. Prinsip Kebenaran 
  5. Prinsip Persamaan 
  6. Prinsip Kebaikan 

Prinsip-Prinsip Etika Profesi, Menurut pendapat Qohar (2012), 

  1. Tanggung Jawab Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya. Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya. 
  2. Keadilan Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya. 
  3. Otonomi Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan diberi kebebasan dalam menjalankan profesinya. 

Basis Teori Etika

  1. Teori teleologi: Menurut teori teleologi, kualitas etis suatu perbuatan atau tindakan diperoleh dengan dicapainya tujuan dari perbuatan itu sendiri. 
  2. Teori hak: Teori Hak merupakan aspek dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis. 
  3. Teori Keutamaan (Virtue) : Teori keutamaan memandang sikap atau akhlak. Keutamaan bisa didefinisikan sebagai disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan untuk bertingkah laku baik secara moral. Seperti: kebijaksanaan, keadilan.
Ketiga basis teori etika tersebut diatas dapat dikatakan sebagai Teori Etika Modern ( Kognitivisme)

Teori Etika Religius (nonkognitivisme)

Suatu teori etika yang berhubungan dengan etika keagamaan tradisional yang didasarkan pada keyakinan terhadap Tuhan dan semesta moral.

Dilema Etika

Dilema etika merupakan keadaan yang dihadapi seseorang dalam membuat keputusan tentang perilaku. seperti, usahawan, pegawai dalam menghadapi dilema etika tentang pelanggan atau pegawai dalam meningkatkan karir.

Egoism

Egoisme merupakan sikap yang diukur dari kepentingan pribadi. Merupakan tindakan mempertahankan pandangan agar orang lain mengikuti. Pendapat dari Sobur, 2016 dalam bukunya Psikologi Umum,  Seseorang yang selalu mengutamakan kepentingan diri sendiri disebut orang egois.

Duska (2003) mengembangkan teori etika dalam tiga bagian yaitu: 

  1. Ultilitarianism Theory.  Teori ini membahas mengenai optimalisasi pengambilan keputusan individu untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan dampak negatif. Terdapat dua macam utilitarianisme yaitu: (1) Act utilitarisme yaitu perbuatan yang bermanfaat untuk banyak orang. (2) Rule utilitarisme yaitu aturan moral yang diterima oleh masyarakat luas. 
  2. Deontologi Theory.  Teori ini membahas mengenai kewajiban individu untuk memberikan hak kepada orang lain sehingga dasar untuk menilai baik atau buruk suatu hal harus didasarkan pada kewajiban bukan konsekuensi perbuatan. 
  3. Virtue Theory.  Teori ini membahas watak seseorang yang memungkinkannya untuk bertingkah laku baik secara moral. Terdapat dua bagian virtue theory yaitu:  (1) Pelaku bisnis individual, seperti kejujuran, fairness, kepercayaan dan keuletan, (2) Taraf perusahaan, seperti: keramahan, loyalitas, kehormatan, rasa malu yang dimiliki oleh manajer dan karyawan.

Perilaku Etis Dalam Bisnis

Etika bisnis merupakan tindakan etis atau tidak etis yang dilakukan Direktur, manager, karyawan atau perwakilan lainnya dalam perusahaan. Yang perlu dilakukan dalam etika bisnis adalah: Tanggung jawab, pengendalian diri, dan persaingan sehat.

Lingkungan Bisnis Yang Mempengaruhi Etika

  1. Tanggung jawab sosial
  2. Konsep pembangunan berkelanjutan
  3. Tidak ada nepostisme
  4. Kejujuran

Ketergantungan antara Bisnis Masyarakat.

  1. Hubungan bisnis antara perusahaan dan pelanggan
  2. Hubungan perusahaan dengan karyawan
  3. Hubungan antar bisnis
  4. Hubungan antar investor
  5. Hubungan dengan lembaga keuangan lain

Kepedulian Pelaku Bisnis Terhadap Etika

  1. Pengembangan tanggung jawab sosial
  2. Sikap saling percaya antar perusahaan
  3. Konsisten terhadap peraturan

Governance System

Secara umum setiap negara memeliki sistem pemerintahan seperti:
  1. Presidensial
  2. Parlementer
  3. Komunis
  4. Demokrasi Liberal

Budaya Etika

Setiap negara juga memiliki budaya etika dan memiliki keunikan sendiri, seperti di Indonesia, salah satu budaya etika di setiap masyarakat adalah gotong royong. Demikian halnya dengan budaya etika dalam bisnis harus selalu ada seperti: budaya manager dalam memimpin perusahaan dan bagaimana manager menampung pendapat dari karyawan nya.

Mengembangkan Struktur Etika Korporasi

Membuat suatu aturan agar perusahaan dapat membuat aturan tata kelola yang baik sehingga tujuan dapat dicapai secara maksimal. Seperti: UU Perseroan, UU Perbankan, UU Pasar Modal, Standar Akuntansi, Komite Pemantau Persaingan Usaha dan sebagainya.


Kode Perilaku Korporasi

Kode Perilaku Korporasi dapat dikatakan sebagai pedoman internal perusahaan yang berisikan sistem nilai, etika bisnis, etika kerja, komitmen, serta penegakan terhadap peraturan-peraturan perusahaan bagi individu dalam menjalankan bisnis, dan aktivitas lainnya yang berinteraksi dengan stakeholder.

Peranan pemimpin dalam perusahaan memiliki etika:

  1. Pelaksana utama dalam budaya kerja.
  2. Motivator, konsisten dan konsekuen.
  3. Teladan dalam pelaksanaan budaya kerja.
  4. Pencetus, pengelola strategi, dan program budaya kerja sesuai kebutuhan

Evaluasi Kode Perilaku Korporasi

Pelaksanaan kode korporasi diawasi oleh Dewan Kehormatan yang bertugas sebagai pengawas. Pembentukan Dewan Kehormatan secara umum terdiri dari unsur Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan yang ditunjuk, dan Serikat Pekerja) dengan mekanisme kerjanya diatur dalam Surat Keputusan Direksi. 

Evaluasi terhadap kode perilaku korporasi sangat perlu dilakukan secara rutin sehingga perusahaan selalu berada dalam pedoman dan melakukan koreksi apabila diketahui terdapat kesalahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar