Kamis, 30 Mei 2024

Contoh Bab II, Laporan Praktek Pengalaman Lapangan

 

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

 A.      Penelitian Dan Pengembangan

 Pengertian

Penelitian dan pengembangan merupakan “jembatan” antara penelitian dasar yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan tentang fenomena yang mendasar dan penelitian terapan yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan yang secara praktis dapat diaplikasikan. Penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan memvalidasi suatu produk (Sugiyono, 2015), Sedangkan menurut Sukardi Trianto, (2010) menyataan bahwa penelitian terapan atau applied research dilakukan berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, penerapan, dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata. Penelitian terapan berfungsi untuk mencari solusi tentang masalah-masalah tertentu. Tujuan utama penelitian terapan adalah pemecahan masalah sehingga hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia baik secara individu atau kelompok maupun untuk keperluan industri atau politik dan bukan untuk wawasan keilmuan semata

 

B.       Sistem Mutu Manajemen

Pengertian Sistem Mutu Manajemen

Mulyadi (2010) mendefinisikan, bahwa sistem merupakan jaringan prosedur yang disusun dengan pola yang terpadu dalam rangka melaksanakan aktivitas-aktivitas pokok perusahaan. Menurut Kotler (2009), mutu adalah seluruh ciri serta sifat suatu produk (barang atau jasa) yang berpengaruh pada kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan. Menurut Griffin (2004), manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasian, serta pengontrolan setiap alokasi sumber daya yang ada secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Henry (2010), telah menulis bahwa fungsi manajemen meliputu: perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (commanding), pengoordinasian (coordinating), dan pengendalian (controlling).






Manfaat Sistem Mutu Manajemen

Manfaat  Sistem Mutu Manajemen yaitu: (Purwiyanto, 2018)

    1. Terdapat arah yang jelas tentang ke mana usaha harus dijalankan
    2. Terdapat sistem yang bisa digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan usaha.
    3. Ritme setiap perkerjaan bisa berjalan secara terstruktur dan sistematis.
    4. Mudah dalam mengembangkan usaha (melalui pembukaan cabang atau waralaba).
    5. Pemilik tidak harus mengawasi usahanya secara langsung karena pengawasan bisa dilakukan oleh sistem yang telah disusun.
    6. Usaha bisa diwariskan kepada anak-cucu.

 

C.    Standard Operational Procedure ( SOP ) .

Pengertian Standard Operational Procedure ( SOP ).

Menurut Purwiyanto dalam buku sistem mutu manajemen (2018) Standard Operating Procedure (SOP) adalah suatu standar pelaksanaan perkerjaan tertulis yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan perkerjaan. Sedangkan menurut Sailendra (2015) Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan panduan yang digunakan untuk memastikan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan berjalan dengan lancar. Setiap sistem manajemen kualitas yang baik selalu didasari oleh SOP. Menurut Atmoko (2011) Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah maupun non-pemerintah, usaha maupun non-usaha, berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif, dan prosedural sesuai tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.    

   

Fungsi Standard Operational Procedure ( SOP )    

Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah sebagai berikut (Purwiyanto, 2018): 

    1. Untuk memberi jaminan bahwa perkerjaan bisa dilaksanakan sesuai dengankebijakan mutu organisasi.
    2. Sebagai pedoman untuk melaksanakan perkerjaan, baik oleh pelaksana maupun pengawas.
    3. Untuk memberikan jaminan bahwa perkerjaan bisa dilaksanakan secara efektif dan efisien.
    4. Untuk memberi jaminan bahwa alokasi sumber daya organisasi bisa dilakukan secara efisien dan efektif.
    5. Untuk memberi gambaran secara detail tentang tugas, wewenang dan tanggung jawab dari bagian-bagian yang terkait dalam pelaksanaan suatu pekerjaan.

Sedangkan fungsi SOP adalah sebagai berikut (Purwiyanto, 2018):

  1. Mencegah terjadinya pelaksanaan tugas/perkerjaan yang menyimpang dari garis kebijakan organisasi
  2. Memberi panduan/pedoman teknis kepada pelaksana tugas/perkejaan dalam melakukan perkerjaan sehingga perkerjaan bisa terselesaikan secara efektif dan efisien.
  3. Pelaksana tugas/perkerjaan menjadi lebih percaya diri dalam melaksanakan perkerjaannya. Mereka merasa yakin telah berkerja sesuai dengan garis kebijakan organisasi asalkan selalu berpedoman pada SOP/POS.

Manfaat Standard Operational Procedure ( SOP )

    Standard Operational Procedure ( SOP ) memiliki manfaat bagi perusahaan atau organisasi antara lain (Sailendra, 2015):

  1. Menjamin adanya konsistensi dalam pelaksanaan tugas/perkerjaan. Sebagai alat training dan juga parameter kinerja karyawan.
  2. Setiap karyawan bisa memahami peran dan posisi masing-masing pada internal organisasi.
  3. Meminimalisasi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam melaksanakan setiap tugas/perkerjaan.
  4. Sebagai alat pengendali jika terjadi perubahan situasi dan kondisi eksternal yang berpengaruh pada internal organisasi.
  5. Mempermudah pelaksanaan evaluasi kinerja karyawan dan organisasi secara keseluruhan.
  6. Memberikan jaminan tentang efektifitas dan efisiensi organisasi, karena setiap prosedur perkejaan telah dikembangkan secara terstruktur dalam sebuah dokumen tertulis.
  7. Sebagai alat untuk mengomunikasikan pelaksaan tugas/perkerjaan.
  8. Memberi pedoman dalam melakukan evaluasi terhadap proses layanan.
  9. Setiap individu dalam organisasi menjadi lebih mandiri karena tidak tergantung kepada campur tangan atasan.
  10. Meminimalisasi kemungkinan terjadinya kesalahan dan atau kelalaian karyawan dalam melaksanakan tugas.
  11. Sebagai alat komunikasi antara pelaksanaan tugas/perkerjaan dengan pengawas sehingga memungkinkan setiap tugas/perkerjaan dapat dikerjakan secara terstandar.
  12. Para karyawan menjadi lebih percaya diri dalam berkerja karena terdapat pedoman yang jelas dalam melaksanakan perkerjaan.
  13. Mendorong setiap karyawan untuk bisa memberikan layanan secara saksama, terutaman yang berkaitan dengan konsistensi waktu kerja (sesuai dengan ketentuan yang berlaku).
  14. Dapat digunakan sebagai parameter oleh pengawas ketika melakukan pengawasan terhadap kinerja para pelaksana tugas/perkerjaan.

 

 C. Manajemen Pemasaran


Pengertian Pemasaran

    AMA (American Marketing Association) yang dikutip oleh Kotler dan Keller (2016) menjelaskan bahwa “Marketing is the activity, set of institutions, and processes for creating, communicating, delivering, and exchanging offerings that have value for customers, client, partners, and society large” yang artinya bahwa pemasaran merupakan suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan memberikan nilai kepada pelanggan, klien, rekan, dan cakupan sosial yang lebih luas dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingan. Adapun pengertian lain yang dikemukakan oleh Ben M. Enis dalam Buchari Alma (2014) menyatakan bahwa Manajemen Pemasaran adalah proses untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh individu atau oleh perusahaan.

 Bauran pemasaran

 Menurut Kotler dan Armstrong (2015 adalah sebagai berikut : “the set of tactical marketing tools product, price,place and promotion that the firm blends to produce the response it wants in the target market”. Artinya seperangkat alat pemasaran produk, harga, tempat dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang di inginkan di target pasar.

Unsur-unsur bauran pemasaran jasa dijelaskan oleh Rambat Lupiyoadi (2013) adalah sebagai berikut :

  1. Produk ( Product ) Keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen
  2. Harga ( Price ) Sejumlah pengorbanan yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa
  3. Tempat ( Place ) Berhubungan dengan dimana perusahaan melakukan operasi atau kegiatannya
  4. Promosi ( Promotion ) Kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat produk dan sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan kebutuhan.
  5. Orang ( People ) Merupakan orang-orang yang terlibat langsung dan saling mempengaruhi dalam proses pertukaran dari produk jasa.
  6. Proses ( Process ) Gabungan semua aktivitas, yang umumnya terdiri dari prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, dan dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen.
  7. Lingkungan Fisik ( Phsycal Evidence ) Lingkungan fisik perusahaan adalah tempat jasa diciptakan, tempat penyedia jasa dan konsumen berinteraksi, ditambah unsur berwujud apapun yang digunakan untuk mengkombinasikan atau mendukung peranan jasa tersebut.

Bauran pemasaran dapat diartikan bauran pemasaran (marketing mix)  adalah perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya. Pendapat arti  bauran pemasaran menurut Buchari Alma (2012), Bauran pemasaran merupakan strategi mencampuri kegiatan – kegiatan pemasaran, agar dicari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil yang memuaskan. Marketing mix terdiri atas empat komponen atau disebut 4P yaitu product, price, place, promotion.


 Promosi

     Pengertian promosi menurut Kotler dan Armstrong (2012) “promotion means activities that communicate the merits of the product and persuade target customers to buy it”. Artinya promosi merupakan kegiatan yang mengkomunikasikan manfaat dari sebuah produk dan membujuk target konsumen untuk membeli produk tersebut. Sedangkan menurut Agus Hermawan (2013)

Promosi adalah salah satu komponen prioritas dari kegiatan pemasaran yang memberitahukan kepada konsumen bahwa perusahaan meluncurkan produk baru yang menggoda konsumen untuk melakukan kegiatan pembelian. Menurut Solomon dalam bukunya Basu Swastha Dharmmesta (2014) mengemukakan bahwa bauran promosi adalah elemen-elemen utama komunikasi yang dikendalikan oleh pemasar, termasuk periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan tatap muka, dan pemasaran langsung.

    Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2012) mengemukakan bahwa promotion mix (marketing communications mix) is the specific blend of promotion tools that the company uses to persuasively communicate customer value and build customer relationships. Artinya bauran promosi (bauran komunikasi pemasaran) adalah campuran spesifik dari alat-alat promosi yang digunakan perusahaan untuk secara persuasif mengkomunikasikan nilai pelanggan dan membangun hubungan pelanggan. Kotler dan Armstrong (2012), bauran promosi terdiri atas 5 (lima) alat-alat promosi, yaitu:


1)      Advertising

Periklanan yaitu semua bentuk presentasi dan promosi non personal yang dibayar oleh sponsor untuk mempresentasikan gagasan, barang atau jasa. Periklanan dianggap sebagai manajemen citra yang bertujuan menciptakan dan memelihara cipta dan makna dalam benak konsumen. Bentuk promosi yang digunakan mencakup broadcast, print, internet, outdoor, dan bentuk lainnya.

2)      Sales promotion

Promosi penjualan yaitu insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Bentuk promosi yang digunakan mencakup discounts, coupons, displays, demonstrations, contests, sweepstakes, dan events.

3)      Personal selling

Penjualan perseorangan yaitu presentasi personal oleh tenaga penjualan dengan tujuan menghasilkan penjualan dan membangun hubungan dengan konsumen. Bentuk promosi yang digunakan mencakup presentations, trade shows, dan incentive programs.

4)      Public relations

Hubungan masyarakat yaitu membangun hubungan yang baik dengan berbagai publik perusahaan supaya memperoleh publisitas yang menguntungkan, membangun citra perusahaan yang bagus, dan menangani atau meluruskan rumor, cerita, serta event yang tidak menguntungkan. Bentuk promosi yang digunakan mencakup press releases, sponsorships, special events, dan web pages.

5)      Direct marketing

Penjualan langsung yaitu hubungan langsung dengan sasaran konsumen dengan tujuan untuk memperoleh tanggapan segera dan membina hubungan yang abadi dengan konsumen. Bentuk promosi yang digunakan mencakup catalogs, telephone marketing, kiosks, internet, mobile marketing, dan lainnya.

d)      Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan sering bekerja sama dengan alat promosi yang lain seperti periklanan. Iklan menawarkan alasan untuk membeli, sedangkan promosi penjualan menawarkan insentif untuk membeli. Menurut Kotler dan Armstrong (2015) mengemukakan bahwa sales promotion consists of short-term incentives to encourage the purchase or sales of a product or service. Artinya promosi penjualan adalah insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa.. Sedangkan menurut Grewal dan Levy (2014) mengemukakan bahwa :Sales promotions  are special incentives or excitement-building programs that encourage consumers to purchase a particular product or service, typically used in conjunction with other advertising or personal selling programs”. Dapat diartikan promosi penjualan adalah insentif khusus atau program yang mendorong konsumen untuk membeli produk tertentu atau pelayanan biasanya digunakan bersama dengan iklan atau program penjualan langsung.


D.    Media sosial

Kehadiran media dengan segala kelebihannya telah menjadi bagian hidup manusia. Perkembangan zaman menghasilkan beragam media, salah satunya media sosial. Media sosial merupakan media di internet yang memungkinkan pengguna untuk mewakilkan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara virtual. Media sosial merupakan media digital tempat realitas sosial terjadi dan ruang-waktu para penggunanya berinteraksi. Nilai-nilai yang ada di masyarakat maupun komunitas juga muncul bisa dalam bentuk yang sama atau berbeda di internet. Pada dasarnya, beberapa ahli yang meneliti internet melihat bahwa media sosial di internet adalah gambaran apa yang terjadi di dunia nyata, seperti plagiarisme (Nasrullah, 2016). Menurut Van Dijk (2013), media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktivitas maupun berkolaborasi. Karena itu, media sosial dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang menguatkan hubungan antarpengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial.

Meike dan Young (2012), mengartikan media sosial sebagai konvergensi antara komunikasi personal dalam arti saling berbagi di antara individu (to be shared one to one) dan media publik untuk berbagi kepada siapa saja tanpa ada kekhususan individu. Karakteristik Media Sosial Media sosial memliki beberapa karakter yang tidak dimiliki oleh beberapa jenis media lainnya.

Ada batasan maupun ciri khusus yang hanya dimiliki oleh media social. Berikut beberapa karakteristik media sosial yaitu (Nasrullah, 2016):

  1. Jaringan. Media sosial terbangun dari struktur sosial yang terbentuk dalam jaringan atau internet. Karakter media sosial adalah membentuk jaringan diantara penggunanya sehinga kehadiran media sosial memberikan media bagi pengguna untuk terhubung secara mekanisme teknologi.
  2. Informasi. Informasi menjadi hal yang penting dari media sosial karena dalam media sosial terdapat aktifitas memproduksi konten hingga interaksi yang berdasarkan informasi.
  3. Arsip. Bagi pengguna media sosial arsip merupakan sebuah karakter yang menjelaskan bahwa informasi telah tersimpan dan bisa diakses kapanpun dan melalui perangkat apapun.
  4. Interaksi. Karakter dasar dari media sosial adalah terbentuknya jaringan antar pengguna. Fungsinya tidak sekedar memperluas hubungan pertemanan maupun memperbanyak pengikut di internet. Bentuk sederhana yang terjadi di media sosial dapat berupa memberi komentar dan lain sebagaiannya.
  5. Simulasi. Sosial Media sosial memiliki karakter sebagai media berlangsungnya masyarakat di dunia virtual (maya). Ibarat sebuah Negara, media sosial juga memiliki aturan dan etika bagi para penggunanya. Interaksi yang terjadi di media sosial mampu menggambarkan realitas yang terjadi akan tetapi interaksi yang terjadi adalah simulasi yang terkadang berbeda sama sekali.
  6. Konten oleh Pengguna. Karakteristik ini menunjukan bahwa konten dalam media sosial sepenuhnya milik dan juga berdasarkan pengguna maupun pemilik akun. Konten oleh pengguna ini menandakan bahwa di media sosial khalayak tidak hanya memproduksi konten mereka sendiri melainkan juga mengonsumsi konten yang diproduksi oleh pengguna lain.
  7. Penyebaran. Penyebaran adalah karakter lain dari media sosial, tidak hanya menghasilkan dan mengonsumsi konten tetapi juga aktif menyebarkan sekaligus mengembangkan konten oleh penggunanya.
Fungsi media sosial lmenurut Tenia, (2015):

1.      Mencari berita, informasi dan pengetahuan Media sosial berisi jutaan berita, informasi dan juga pengetahuan hingga kabar terkini yang malah penyebaran hal-hal tersebut lebih cepat sampai kepada khalayak melalui media sosial dari pada media lainnya seperti televisi.

2.      Mendapatkan hiburan Kondisi seseorang atau perasaan seseorang tidak selamanya dalam keadaan yang baik, yang ceria, yang tanpa tanpa ada masalah, setiap orang tentu merasakan sedih, stress, hingga kejenuhan terhadap suatu hal. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi segala perasaan yang bersifat negarif tersebut adalah dengan mecari hiburan dengan bermain media sosial.

3.      Komunikasi online Mudahnya mengakses media sosial dimanfaat oleh para penggunanya untuk bisa melakukan komunikasi secara online, seperti chating, membagikan status, memberitahukan kabar hingga menyebarkan undangan. Bahkan bagi pengguna yang sudah terbiasa, komunikasi secara online dinilai lebih efektif dan efisien.

4.      Menggerakan masyarakat Adanya permasalah-permasalah kompleks seperti dalam hal politik, pemerintahan hingga suku, agama, ras dan budaya (SARA), mampu mengundang banyak tanggapan dari khalayak. Salah satu upaya untuk menanggapi berbagai masalah tersebut adalah dengan memberikan kritikan, saran, celaan hingga pembelaan melalui media sosial.

5.      Sarana berbagi Media sosial sering dijadikan sebagai sarana untuk berbagi informasi yang bermanfaat bagi banyak orang, dari satu orang ke banyak orang lainnya. Dengan membagikan informasi tersebut, maka diharapkan banyak pihak yang mengetahui tentang informasi tersebut, baik dalam skala nasional hingga internasional. 

E. Sosis

Menurut FAO, street food atau makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang dipersiapkan atau dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat umum yang langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut (WHO, 2006). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 942/MENKES/SK/VII/2003 tentang Pedoman Persyaratan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan menyebutkan bahwa makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel. Konsumsi makanan jajanan yang tidak sehat dapat mengakibatkan penurunan status gizi dan meningkatkan angka kesakitan pada anak sekolah.

Sosis ayam merupakan salah satu olahan daging ayam berbahan dasar daging ayam yang dihancurkan atau dihaluskan ditambah dengan bahan tambahan kemudian di cetak menggunakan selongsong dan termasuk ke dalam golongan restructure food atau pangan restorasi (Risnajati, 2010). Sosis ayam berbahan dasar daging ayam yang dihaluskan sebagai bahan utamanya dan ditambahkan dengan bumbu, bahan pengisi (filler) serta bahan pengikat (binder) sebagai bahan tambahan, kemudian dicetak ke dalam selongsong yang dapat dimakan maupun tidak dapat dimakan (Meliasari et al., 2016).

F. Bakso

Bakso adalah jenis makanan yang berupa bola-bola yang terbuat dari daging dan tepung. Makanan ini biasanya disajikan dengan kuah dan mie. Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan bakso adalah daging, bahan perekat, bumbu dan es batu atau air es. Biasanya jenis bakso di masyarakat pada umumnya diikuti dengan nama jenis bahan seperti bakso ayam, bakso ikan dan bakso sapi atau bakso daging (Wibowo, 2009).

Menurut Astawan (2004), kualitas bakso sangat ditentukan oleh kualitas daging, jenis tepung yang digunakan, perbandingan banyaknya daging dan tepung yang digunakan untuk membuat adonan, dan pemakaian jenis bahan tambahan yang digunakan, misalnya garam dan bumbu-bumbu juga berpengaruh terhadap kualitas bakso segar. Penggunaan daging yang berkualitas tinggi dan tepung yang baik disertai dengan perbandingan tepung yang besar dan penggunaan bahan tambahan makanan yang aman serta cara pengolahan yang benar akan dihasilkan produk bakso yang berkualitas baik. Bakso yang berkualitas baik dapat dilihat dari tekstur, warna dan rasa. Teksturnya yang halus, kompak, kenyal dan empuk. Halus yaitu permukaan irisannya rata, seragam dan serat dagingnya tidak tampak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar