BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian
Penelitian dan
pengembangan merupakan “jembatan” antara penelitian dasar yang bertujuan untuk
menemukan pengetahuan tentang fenomena yang mendasar dan penelitian terapan
yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan yang secara praktis dapat
diaplikasikan. Penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menemukan,
mengembangkan dan memvalidasi suatu produk (Sugiyono, 2015),
Sedangkan menurut
Sukardi Trianto, (2010)
menyataan bahwa penelitian terapan atau applied research dilakukan berkenaan
dengan kenyataan-kenyataan praktis, penerapan, dan pengembangan ilmu
pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.
Penelitian terapan berfungsi untuk mencari solusi tentang masalah-masalah
tertentu. Tujuan utama penelitian terapan adalah pemecahan masalah sehingga
hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia baik secara
individu atau kelompok maupun untuk keperluan industri atau politik dan bukan
untuk wawasan keilmuan semata
B.
Sistem Mutu Manajemen
Pengertian Sistem Mutu
Manajemen
Mulyadi
(2010) mendefinisikan, bahwa sistem merupakan jaringan prosedur yang disusun
dengan pola yang terpadu dalam rangka melaksanakan aktivitas-aktivitas pokok
perusahaan. Menurut Kotler (2009), mutu adalah seluruh ciri serta sifat suatu
produk (barang atau jasa) yang berpengaruh pada kemampuan produk tersebut untuk
memuaskan kebutuhan. Menurut Griffin (2004), manajemen adalah sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasian, serta pengontrolan setiap
alokasi sumber daya yang ada secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Menurut Henry (2010), telah menulis bahwa fungsi
manajemen meliputu: perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pengarahan
(commanding), pengoordinasian (coordinating), dan pengendalian (controlling).
Manfaat Sistem Mutu
Manajemen
Manfaat Sistem Mutu Manajemen yaitu: (Purwiyanto,
2018)
- Terdapat arah yang jelas tentang ke mana usaha harus dijalankan
- Terdapat sistem yang bisa digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan usaha.
- Ritme setiap perkerjaan bisa berjalan secara terstruktur dan sistematis.
- Mudah dalam mengembangkan usaha (melalui pembukaan cabang atau waralaba).
- Pemilik tidak harus mengawasi usahanya secara langsung karena pengawasan bisa dilakukan oleh sistem yang telah disusun.
- Usaha bisa diwariskan kepada anak-cucu.
C. Standard Operational Procedure ( SOP ) .
Pengertian
Standard Operational Procedure ( SOP ).
Menurut Purwiyanto dalam buku sistem mutu manajemen (2018) Standard Operating Procedure (SOP) adalah suatu standar pelaksanaan perkerjaan tertulis yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan perkerjaan. Sedangkan menurut Sailendra (2015) Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan panduan yang digunakan untuk memastikan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan berjalan dengan lancar. Setiap sistem manajemen kualitas yang baik selalu didasari oleh SOP. Menurut Atmoko (2011) Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah maupun non-pemerintah, usaha maupun non-usaha, berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif, dan prosedural sesuai tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.
Fungsi
Standard Operational Procedure ( SOP )
Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah sebagai berikut (Purwiyanto, 2018):
- Untuk memberi jaminan bahwa perkerjaan bisa dilaksanakan sesuai dengankebijakan mutu organisasi.
- Sebagai pedoman untuk melaksanakan perkerjaan, baik oleh pelaksana maupun pengawas.
- Untuk memberikan jaminan bahwa perkerjaan bisa dilaksanakan secara efektif dan efisien.
- Untuk memberi jaminan bahwa alokasi sumber daya organisasi bisa dilakukan secara efisien dan efektif.
- Untuk memberi gambaran secara detail tentang tugas, wewenang dan tanggung jawab dari bagian-bagian yang terkait dalam pelaksanaan suatu pekerjaan.
- Mencegah terjadinya pelaksanaan tugas/perkerjaan yang menyimpang dari garis kebijakan organisasi
- Memberi panduan/pedoman teknis kepada pelaksana tugas/perkejaan dalam melakukan perkerjaan sehingga perkerjaan bisa terselesaikan secara efektif dan efisien.
- Pelaksana tugas/perkerjaan menjadi lebih percaya diri dalam melaksanakan perkerjaannya. Mereka merasa yakin telah berkerja sesuai dengan garis kebijakan organisasi asalkan selalu berpedoman pada SOP/POS.
- Menjamin adanya konsistensi dalam pelaksanaan tugas/perkerjaan. Sebagai alat training dan juga parameter kinerja karyawan.
- Setiap karyawan bisa memahami peran dan posisi masing-masing pada internal organisasi.
- Meminimalisasi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam melaksanakan setiap tugas/perkerjaan.
- Sebagai alat pengendali jika terjadi perubahan situasi dan kondisi eksternal yang berpengaruh pada internal organisasi.
- Mempermudah pelaksanaan evaluasi kinerja karyawan dan organisasi secara keseluruhan.
- Memberikan jaminan tentang efektifitas dan efisiensi organisasi, karena setiap prosedur perkejaan telah dikembangkan secara terstruktur dalam sebuah dokumen tertulis.
- Sebagai alat untuk mengomunikasikan pelaksaan tugas/perkerjaan.
- Memberi pedoman dalam melakukan evaluasi terhadap proses layanan.
- Setiap individu dalam organisasi menjadi lebih mandiri karena tidak tergantung kepada campur tangan atasan.
- Meminimalisasi kemungkinan terjadinya kesalahan dan atau kelalaian karyawan dalam melaksanakan tugas.
- Sebagai alat komunikasi antara pelaksanaan tugas/perkerjaan dengan pengawas sehingga memungkinkan setiap tugas/perkerjaan dapat dikerjakan secara terstandar.
- Para karyawan menjadi lebih percaya diri dalam berkerja karena terdapat pedoman yang jelas dalam melaksanakan perkerjaan.
- Mendorong setiap karyawan untuk bisa memberikan layanan secara saksama, terutaman yang berkaitan dengan konsistensi waktu kerja (sesuai dengan ketentuan yang berlaku).
- Dapat digunakan sebagai parameter oleh pengawas ketika melakukan pengawasan terhadap kinerja para pelaksana tugas/perkerjaan.
C. Manajemen
Pemasaran
Bauran pemasaran
Menurut
Kotler dan Armstrong (2015 adalah sebagai berikut : “the set of tactical marketing tools product, price,place and promotion
that the firm blends to produce the response it wants in the target market”.
Artinya seperangkat alat pemasaran produk, harga, tempat dan promosi yang
dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang di inginkan di
target pasar.
Unsur-unsur bauran pemasaran jasa
dijelaskan oleh Rambat Lupiyoadi (2013) adalah sebagai berikut :
- Produk ( Product ) Keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen
- Harga ( Price ) Sejumlah pengorbanan yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa
- Tempat ( Place ) Berhubungan dengan dimana perusahaan melakukan operasi atau kegiatannya
- Promosi ( Promotion ) Kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat produk dan sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan kebutuhan.
- Orang ( People ) Merupakan orang-orang yang terlibat langsung dan saling mempengaruhi dalam proses pertukaran dari produk jasa.
- Proses ( Process ) Gabungan semua aktivitas, yang umumnya terdiri dari prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, dan dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen.
- Lingkungan Fisik ( Phsycal Evidence ) Lingkungan fisik perusahaan adalah tempat jasa diciptakan, tempat penyedia jasa dan konsumen berinteraksi, ditambah unsur berwujud apapun yang digunakan untuk mengkombinasikan atau mendukung peranan jasa tersebut.
Bauran
pemasaran dapat diartikan bauran pemasaran (marketing
mix) adalah perangkat alat pemasaran
yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya. Pendapat arti bauran pemasaran menurut Buchari Alma (2012), Bauran pemasaran merupakan strategi mencampuri kegiatan – kegiatan
pemasaran, agar dicari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil yang
memuaskan. Marketing mix terdiri atas
empat komponen atau disebut 4P yaitu product,
price, place, promotion.
Promosi
1) Advertising
Periklanan yaitu semua bentuk presentasi dan promosi non personal yang
dibayar oleh sponsor untuk mempresentasikan gagasan, barang atau jasa.
Periklanan dianggap sebagai manajemen citra yang bertujuan menciptakan dan
memelihara cipta dan makna dalam benak konsumen. Bentuk promosi yang digunakan
mencakup broadcast, print, internet,
outdoor, dan bentuk lainnya.
2) Sales promotion
Promosi penjualan yaitu insentif-insentif jangka pendek untuk
mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Bentuk promosi yang
digunakan mencakup discounts, coupons,
displays, demonstrations, contests, sweepstakes, dan events.
3) Personal selling
Penjualan perseorangan yaitu presentasi personal oleh tenaga penjualan
dengan tujuan menghasilkan penjualan dan membangun hubungan dengan konsumen.
Bentuk promosi yang digunakan mencakup presentations,
trade shows, dan incentive programs.
4)
Public relations
Hubungan masyarakat yaitu membangun hubungan yang baik dengan berbagai
publik perusahaan supaya memperoleh publisitas yang menguntungkan, membangun
citra perusahaan yang bagus, dan menangani atau meluruskan rumor, cerita, serta
event yang tidak menguntungkan. Bentuk promosi yang digunakan mencakup press releases, sponsorships, special
events, dan web pages.
5) Direct marketing
Penjualan langsung yaitu hubungan langsung
dengan sasaran konsumen dengan tujuan untuk memperoleh tanggapan segera dan
membina hubungan yang abadi dengan konsumen. Bentuk promosi yang digunakan
mencakup catalogs, telephone marketing,
kiosks, internet, mobile marketing, dan lainnya.
d)
Promosi
Penjualan (Sales Promotion)
Promosi
penjualan sering bekerja sama dengan alat promosi yang lain seperti periklanan.
Iklan menawarkan alasan untuk membeli, sedangkan promosi penjualan menawarkan
insentif untuk membeli. Menurut
Kotler dan Armstrong (2015) mengemukakan bahwa sales promotion consists of short-term
incentives to encourage the purchase or sales of a product or service.
Artinya promosi penjualan adalah insentif-insentif jangka pendek untuk
mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa.. Sedangkan menurut Grewal dan Levy (2014)
mengemukakan bahwa : “Sales promotions are special incentives or excitement-building
programs that encourage consumers to purchase a particular product or service,
typically used in conjunction with other advertising or personal selling
programs”. Dapat diartikan promosi penjualan adalah insentif
khusus atau program yang mendorong konsumen untuk membeli produk tertentu atau
pelayanan biasanya digunakan bersama dengan iklan atau program penjualan
langsung.
D. Media
sosial
Kehadiran media dengan segala
kelebihannya telah menjadi bagian hidup manusia. Perkembangan zaman
menghasilkan beragam media, salah satunya media sosial. Media sosial merupakan
media di internet yang memungkinkan pengguna untuk mewakilkan dirinya maupun
berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk
ikatan sosial secara virtual. Media sosial merupakan media digital tempat
realitas sosial terjadi dan ruang-waktu para penggunanya berinteraksi.
Nilai-nilai yang ada di masyarakat maupun komunitas juga muncul bisa dalam
bentuk yang sama atau berbeda di internet. Pada dasarnya, beberapa ahli yang
meneliti internet melihat bahwa media sosial di internet adalah gambaran apa
yang terjadi di dunia nyata, seperti plagiarisme (Nasrullah, 2016). Menurut Van Dijk (2013),
media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna
yang memfasilitasi mereka dalam beraktivitas maupun berkolaborasi. Karena itu,
media sosial dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang menguatkan
hubungan antarpengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial.
Meike dan Young (2012), mengartikan
media sosial sebagai konvergensi antara komunikasi personal dalam arti saling
berbagi di antara individu (to be shared one to one) dan media publik untuk
berbagi kepada siapa saja tanpa ada kekhususan individu. Karakteristik Media
Sosial Media sosial memliki beberapa karakter yang tidak dimiliki oleh beberapa
jenis media lainnya.
Ada batasan maupun ciri khusus yang hanya dimiliki oleh media social. Berikut beberapa karakteristik media sosial yaitu (Nasrullah, 2016):
- Jaringan. Media sosial terbangun dari struktur sosial yang terbentuk dalam jaringan atau internet. Karakter media sosial adalah membentuk jaringan diantara penggunanya sehinga kehadiran media sosial memberikan media bagi pengguna untuk terhubung secara mekanisme teknologi.
- Informasi. Informasi menjadi hal yang penting dari media sosial karena dalam media sosial terdapat aktifitas memproduksi konten hingga interaksi yang berdasarkan informasi.
- Arsip. Bagi pengguna media sosial arsip merupakan sebuah karakter yang menjelaskan bahwa informasi telah tersimpan dan bisa diakses kapanpun dan melalui perangkat apapun.
- Interaksi. Karakter dasar dari media sosial adalah terbentuknya jaringan antar pengguna. Fungsinya tidak sekedar memperluas hubungan pertemanan maupun memperbanyak pengikut di internet. Bentuk sederhana yang terjadi di media sosial dapat berupa memberi komentar dan lain sebagaiannya.
- Simulasi. Sosial Media sosial memiliki karakter sebagai media berlangsungnya masyarakat di dunia virtual (maya). Ibarat sebuah Negara, media sosial juga memiliki aturan dan etika bagi para penggunanya. Interaksi yang terjadi di media sosial mampu menggambarkan realitas yang terjadi akan tetapi interaksi yang terjadi adalah simulasi yang terkadang berbeda sama sekali.
- Konten oleh Pengguna. Karakteristik ini menunjukan bahwa konten dalam media sosial sepenuhnya milik dan juga berdasarkan pengguna maupun pemilik akun. Konten oleh pengguna ini menandakan bahwa di media sosial khalayak tidak hanya memproduksi konten mereka sendiri melainkan juga mengonsumsi konten yang diproduksi oleh pengguna lain.
- Penyebaran. Penyebaran adalah karakter lain dari media sosial, tidak hanya menghasilkan dan mengonsumsi konten tetapi juga aktif menyebarkan sekaligus mengembangkan konten oleh penggunanya.
1. Mencari
berita, informasi dan pengetahuan Media sosial berisi jutaan berita, informasi
dan juga pengetahuan hingga kabar terkini yang malah penyebaran hal-hal
tersebut lebih cepat sampai kepada khalayak melalui media sosial dari pada
media lainnya seperti televisi.
2. Mendapatkan
hiburan Kondisi seseorang atau perasaan seseorang tidak selamanya dalam keadaan
yang baik, yang ceria, yang tanpa tanpa ada masalah, setiap orang tentu
merasakan sedih, stress, hingga kejenuhan terhadap suatu hal. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk
mengurangi segala perasaan yang bersifat negarif tersebut adalah dengan mecari
hiburan dengan bermain media sosial.
3. Komunikasi
online Mudahnya mengakses media sosial dimanfaat oleh para penggunanya untuk
bisa melakukan komunikasi secara online, seperti chating, membagikan status,
memberitahukan kabar hingga menyebarkan undangan. Bahkan bagi pengguna yang
sudah terbiasa, komunikasi secara online dinilai lebih efektif dan efisien.
4. Menggerakan
masyarakat Adanya permasalah-permasalah kompleks seperti dalam hal politik,
pemerintahan hingga suku, agama, ras dan budaya (SARA), mampu mengundang banyak
tanggapan dari khalayak. Salah satu upaya untuk menanggapi berbagai masalah
tersebut adalah dengan memberikan kritikan, saran, celaan hingga pembelaan
melalui media sosial.
5. Sarana berbagi Media sosial sering dijadikan sebagai sarana untuk berbagi informasi yang bermanfaat bagi banyak orang, dari satu orang ke banyak orang lainnya. Dengan membagikan informasi tersebut, maka diharapkan banyak pihak yang mengetahui tentang informasi tersebut, baik dalam skala nasional hingga internasional.
E. Sosis
Menurut FAO, street food atau makanan
jajanan adalah makanan dan minuman yang dipersiapkan atau dijual oleh pedagang
kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat umum yang langsung dimakan atau
dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut (WHO, 2006). Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 942/MENKES/SK/VII/2003 tentang
Pedoman Persyaratan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan menyebutkan bahwa makanan
jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin makanan di tempat
penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum
selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel. Konsumsi
makanan jajanan yang tidak sehat dapat mengakibatkan penurunan status gizi dan
meningkatkan angka kesakitan pada anak sekolah.
Sosis ayam merupakan salah satu olahan daging ayam berbahan dasar daging ayam yang dihancurkan atau dihaluskan ditambah dengan bahan tambahan kemudian di cetak menggunakan selongsong dan termasuk ke dalam golongan restructure food atau pangan restorasi (Risnajati, 2010). Sosis ayam berbahan dasar daging ayam yang dihaluskan sebagai bahan utamanya dan ditambahkan dengan bumbu, bahan pengisi (filler) serta bahan pengikat (binder) sebagai bahan tambahan, kemudian dicetak ke dalam selongsong yang dapat dimakan maupun tidak dapat dimakan (Meliasari et al., 2016).
F.
Bakso
Bakso adalah jenis makanan yang
berupa bola-bola yang terbuat dari daging dan tepung. Makanan ini biasanya
disajikan dengan kuah dan mie. Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan
bakso adalah daging, bahan perekat, bumbu dan es batu atau air es. Biasanya
jenis bakso di masyarakat pada umumnya diikuti dengan nama jenis bahan seperti
bakso ayam, bakso ikan dan bakso sapi atau bakso daging (Wibowo, 2009).
Menurut Astawan (2004), kualitas
bakso sangat ditentukan oleh kualitas daging, jenis tepung yang digunakan,
perbandingan banyaknya daging dan tepung yang digunakan untuk membuat adonan,
dan pemakaian jenis bahan tambahan yang digunakan, misalnya garam dan
bumbu-bumbu juga berpengaruh terhadap kualitas bakso segar. Penggunaan daging
yang berkualitas tinggi dan tepung yang baik disertai dengan perbandingan
tepung yang besar dan penggunaan bahan tambahan makanan yang aman serta cara
pengolahan yang benar akan dihasilkan produk bakso yang berkualitas baik. Bakso
yang berkualitas baik dapat dilihat dari tekstur, warna dan rasa. Teksturnya
yang halus, kompak, kenyal dan empuk. Halus yaitu permukaan irisannya rata,
seragam dan serat dagingnya tidak tampak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar