Rabu, 04 Juli 2018

Pengawasan Kas Dana Kas Kecil Dan Rekonsiliasi Bank



Pengawasan Kas --- Kas merupakan aset paling likuid. artinya kas mudah dijadikan uang tunai.  Kas merupakan aktiva lancar dalam perusahaan seperti uang kertas/logam dan benda-benda lain yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dan dapat diambil setiap saat, oleh Karena itu kas perlu tindakan pengamanan. baik pengeluaran maupun penerimaan kas.



Pengawasan Pengeluaran Kas 
Setiap pengeluaran uang kas dengan jumlah  relative  besar sebaiknya menggunakan cek, bukan uang tunai. Dibuat laporan kas setiap hari, harus  dipisah antara penulis cek, penandatangan cek dan pencatat pengeluaran.
Juga harus dibuat laporan kas kecil untuk pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil san sifatnya rutin serta perlu pemeriksaan dalam jangka waktu tertentu

Pengawasan penerimaan kas 
Dalam upaya mencegah terjadinya penyalahgunaan, maka pengawasan  kas harus dimulai dari  penerimaan hingga penyetoran ke Bank. Catatan penerimaan kas harus  dicatat dengan cara tepat waktu dan akurat , jumlah uang yang ada bisa dikontrol dengan cara membandingkan saldo riil dengan saldo buku.
Penerimaan kas berasal dari penerimaan piutang, penjualan tunai dan pinjaman. Setiap penerimaan kas harus segera dibuat pencatatan Perlunya dipisahkan antara pejabat yang menyimpan, mencatat dan mengesahkan penerimaan kas, oleh karena itu  Diadakan pembagian tugas antara fungsi penerimaan, pencatat dan penyimpanan kas serta setiap penerimaan kas harus ada bukti penerimaan kas  kemudian disetor ke Bank serta dibuat laporan kas setiap hari, dan yang lebih penting adalah diadakan pemeriksaan kas secara mendadak.


Elemen Yang Termasuk Kas
  1. Uang tunai dalam bentuk kertas/logam
  2. Uang yang disimpan di bank yang sewaktu-waktu dapat diambil
  3. Cek yang diterima dari pihak lain
  4. Cek perjalanan
Elemen Yang Bukan Termasuk Kas
  1. Deposito berjangka
  2. Uang yang disediakan untuk tujuan tertentu. 
  3. Cek mundur

Dalam pencatatan kas diperlukan metode yang dipakai untuk pengakuan kas yaitu Metode Akrual basis dan Metode Cash basis.

Metode Akrual Basis
Metode Akrual Basis adalah pengakuan transaksi pada saat transaksi terjadi tanpa memperhatikan saat kas/setara kas diterima/dibayar.
Metode ini bertujuan untuk pengukuran aset kewajiban dan ekuitas dana. Beban diakui saat terjadi transaksi. 

Metoede Cash Basis 
Metode Cash basis merupakan pengakuan transaksi pada saat kas/setara kas diterima atau dibayar.
Metode ini digunakan untuk pengakuan pendapatan dan pembiayaan. Cash basis akan mencatat keuangan pada saat kas/uang telah diterima.

Pengendalian Kas
Kas dalam sebuah perusahaan harus dapat dikendalikan, jika tidak maka akan terjadi masalah. karena kas dapat berpindahtangan, Kas mudah diselewengkan. setiap transaksi kas mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran kas.


Aspek-aspek yang harus diperhatikan  dalam pengendalian inten atas penerimaan kas adalah.
  1. Pelatihan calon karyawan bagian keuangan.
  2. Menunjuk karyawan  sebagai kasir dan bendahara.
  3. Pemisahan tugas  kasir dan bagian akuntansi.
  4. Otorisasi atas penerimaan kas di atas jumlah tertentu
  5. Adanya dokumen pendukung dan pencatatan
  6. Penggunaan cash register sebagai pencatat transaksi pada loket-loket pembayaran untuk penjualan tunai.
Aspek-aspek yang harus diperhatikan  dalam pengendalian inten atas pengeluaran kas adalah.
  1. Pembayaran dilakukan untuk transaksi-transaksi yang telah diotorisasi
  2. Menjamin bahwa kas digunakan secara efisien
  3. Setiap pengeluaran relatif besar menggunakan cek, untuk pengeluaran dalam jumlah kecil  melalui kas kecil.
  4. Pengeluaran dalam jumlah besar harus diotorisasi oleh pejabat berwenang.
  5. Pegawai yang menangani check,  terpisah dengan  bagian pengeluaran kas
  6. Buku cek yang belum digunakan, disimpan tersendiri dan di bawah pengawasan pejabat berwenang.
Prosedur dasar yang dapat digunakan Mengendalikan Pengeluaran Kas seperti : Sistem Voucher, Akun Kerugian Diskon, dan Kas Kecil


Dana Kas Kecil
Kas kecil  adalah dana yang dibentuk khusus untuk pengeluaran yang bersifat rutin dan relatif kecil jumlahnya. Kas kecil digunakan untuk mendanai pengeluaran-pengeluaran  relatif kecil seperti dana untuk rapat.  dana konsumsi. dll. Dan tujuan dibentuknya kas kecil adalah menghindari cara pembayaran yang tidak ekonomis. Namun demikian ada metode yang digunakan dalam pembentukan dana kas kecil. yaitu metode tetap dan metode berubah -ubah 
Pembentukan Kas kecil sebenarnya bersifat opsional. maksudnya hal ini boleh dilakukan dan boleh juga tidak dilakukan tergantung kebutuhan dilapangan.

Metode Tetap 
Metode Tetap adalah metode pembukuan kas kecil di mana rekening kas kecil jumlahnya selalu tetap. Setiap pengeluaran kas terjadi, pemegang Kas Kecil tidak serta merta langsung mencatatnya, tetapi hanya sekedar mengumpulkan bukti transaksi pengeluarannya.

Ciri-ciri Metode Tetap
  1. Bukti penggunaan dana kas kecil dikumpulkan oleh pengelola kas kecil.
  2. Pengisian dana kas kecil dilakukan dengan penarikan cek yang sama jumlahnya dengan dana kas kecil yang telah digunakan sehingga jumlah dana kas kecil kembali kepada jumlah yang telah ditetapkan.

Langkah-langkah Operasional Metode Tetap 
  1. Pemegang kas kecil diberi uang tunai dengan jumlah tertentu dan digunakan atas pengeluaran yang diperkirakan memenuhi kebutuhan dalam waktu tertentu.
  2. Jika dana kas kecil habis, pemegang  dana kas kecil membentuk kembali, mengisinya sebesar jumlah dana yang telah  dikeluarkan.
Metode berubah-ubah 
Metode berubah-ubah adalah metode pengisian dana kas kecil di mana jumlah kas kecil  selalu berubah sesuai dengan pengeluaran.

Ciri-ciri Metode berubah-ubah 
  1. Pembentukkan dan pengisian kembali dana kas kecil di catat di debit dalam akun kas kecil.
  2. Bukti pengeluaran kas kecil dicatat pada  jurnal kas kecil 
  3. Besarnya jumlah dana kas kecil disesuaikan dengan kebutuhan dana.
Dengan pengendalian kas serta dibentuknya kas kecil dalam perusahaan salah satunya juga untuk mempermudah penyelesaian jika terjadi  masalah pada perusahaan, seperti adanya perbedaan saldo kas perusahaan dengan saldo kas pada bank, dan hal ini sering dikenal dengan Rekonsiliasi Bank.

Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi bank secara sederhana bisa diartikan aktivitas  merinci adanya perbedaan catatan saldo transaksi milik bank dengan saldo transaksi yang dimiliki perusahaan.
Tujuan rekonsiliasi bank menyesuaikan saldo antara catatan transaksi yang telah dilakukan oleh perusahaan dengan catatan yang dilakukan oleh bank  dan dilakukan pada akhir bulan, hal ini juga mendeteksi adanya penyelewengan.
Bentuk rekonsiliasi bank terdiri dari 2 jenis yaitu bentuk 4 kolom dan bentuk 8 kolom.
Penyebab perbedaan antara saldo perusahaan dan saldo bank secara garis besar perbedaan disebabkan oleh:
  1. Setoran dalam perjalanan (deposit intransit)
  2. Cek yang masih beredar (outstanding check)
  3. Biaya bank (service charge)
  4. Cek kosong (non-sufficient fund check) 
  5. Pelunasan dari pelanggan (debitor) via transfer giro 
  6. Jasa giro bank 
  7. Salah catat

1 komentar: